Persiapan untuk ikut bayi tabung memang tidak simple, banyak tes medis dan pre-treatment yang dilakukan yang bertujuan untuk memaksimalkan proses bayi tabung, mengontrol efek samping, menjaga kesehatan ibu saat hamil dan untuk melahirkan bayi sehat.
Ada beberapa tes medis yang saya lakukan sebelum ikut program bayi tabung, antara lain HIV (Human Immune deficiency Virus), hepatitis B, hepatitis C, syphilis, toxoplasma, pap smear, campak Jerman (Rubella), dll. Ternyata bukan saya saja, suami juga harus test HIV. Hasil tes ini hanya berlaku selama enam bulan, jadi harus dilakukan dalam waktu enam bulan sebelum proses bayi tabung.
Memang kalau dipikir-pikir perlu sekali tes medis ini kalau tidak kita nanti bisa melahirkan dengan tidak sempurna, bayi yang dilahirkan tidak sehat bahkan bisa cacat. Bisa juga keguguran, bayangkan saja sedang hamil kitanya sendiri tidak sehat … bagaimana?
Kalau saya jadi dokter bayi tabung pasti ngeri-ngeri menangani pasien yang punya penyakit tersebut di atas… penyakit menular. Lebih baik sembuh dulu baru ikut bayi tabung. Kalau HIV bagaimana … wah kalau ini memang susah karena belum ada obatnya, jangan ikut bayi tabung deh… kasihan bayinya nanti… klinik juga tidak mengijinkan ikut program bayi tabung kalau kita positive terhadap tes medis yang tersebut di atas.