Bagaimana kalau Anda sakit ingin berobat ke dokter tapi tidak ada mobil? Salah satu pilihannya tentu naik taksikan!
Saat menjalani program bayi tabung saya mengalami efek samping OHSS, perut besar penuh dengan cairan … susah sekali bergerak. Karena sudah tidak tahan akhirnya kami putuskan untuk ke rumah sakit…
Bisa dibayangkan bagaimana rasanya kalau naik mobil dengan keadaan begitu: perut besar, rasa mual dan badan lemas. Kalau jalan mobilnya baik-baik saja sih tidak masalah tapi ini yang saya alami:
Waktu itu hari Sabtu pagi sekitar jam 9, kami naik taksi. Setelah naik ke mobil suami saya minta sang supir taksi untuk jalan pelan-pelan karena saya tidak enak badan… alasannya. Mungkin karena melihat saya berperut besar & di mobil mual-mual mau muntah, dengan yakinnya sang sopir bilang “lagi hamil ya? … tidak apa2 itu mah biasa, waktu dulu istri saya juga begitu”, dan mulailah dia berceramah tentang pengalaman hamil istrinya dulu.
Dengar ceritanya sih tidak begitu masalah meskipun saya pusing-pusing sedikit, tapi yang paling parah … gaya bawa mobilnya itu loh … ala F1, ngebut benar!
Pernah juga beberapa kali naik mobil pada saat ikut inseminasi, perut penuh dengan telur yang di stimulasi… begah rasanya perut… digoyang-goyang pula di atas mobil. Tapi tidak begitu parah bila dibandingkan dengan naik taksi si supir yang sok tahu itu.
Ternyata setelah cerita panjang lebar dai adalah supir cadangan yang hanya bawa taksi hari Sabtu Minggu… pantas bawa mobilnya sembarangan, selain ngebut juga tersentak-sentak… sepanjang perjalanan saya cuman bisa meringis… sial benar nasib saya.