Pengalaman bayi tabung Klinik Teratai Gading Pluit Jakarta – Stephanie

Hai teman-teman, saya mau bercerita mengenai pengalaman saya selama menjalani bayi tabung di Klinik Teratai oleh Dr. Irsal Yan.
Umur saya 29 tahun ketika menjalani bayi tabung, saya sangat merindukan anak. Saya pernah keguguran 1x di usia 6 minggu tepat 2 hari setelah tespak saya positif, dan itu menimbulkan kepahitan bagi saya, karena saya sempat minum kopi, sushi, masih pilates, lari naik turun tangga, dan lainnya sehingga saat saya keguguran pun saya tidak begitu sadar sedang keguguran. Dan itu menimbulkan penyesalan yang sangat dalam di hati saya kenapa tidak lebih berhati-hati saat hamil. Ketika muncul setetes darah saat beraktivitas beberapa hari sebelumnyapun saya tidak curiga. Suami saya hanya bilang itu normal. Mulas-mulas dan pusing pun saya tidak curiga. Walaupun dokter mengatakan itu lebih karena persoalan telur yang terbentuk tidak sempurna, tapi saya tetap merasa sebagian kesalahan saya. Doa saya hanya Tuhan anak saya yang pertama ini tanamkanlah kembali pada rahim saya sebagai anak saya yang ke2, saya akan lebih baik menjadi seorang ibu.

Setengah tahun kemudian saya tidak kunjung hamil, saya mulai konsultasi kepada dokter, di Jakarta maupun di Bandung, diagnosanya mengenai tuba falopi saya tersumbat 1, yang menjadikan kesempatan saya berkurang 50 persen dari wanita normal lainnya. Kemungkinan tertutupnya karena infeksi lama atau saat saya dikuret menyebabkan tertutup. Selain itu saya didiagnosa PCOs, dimana telur saya sangat banyak sehingga nutrisi yang masuk ke telur kurang. Telur saya kecil-kecil. Biasanya supaya terjadi kehamilan butuh ovum berukuran 18 mm ke atas, sedangkan di saat matang telur saya berukuran kurang lebih 11 mm. Semakin saya berusaha dengan makan yang baik, relax dengan suami dll malah telur saya semakin kecil. Mungkin tanpa sadar saya masih stress. Kalau orang bilang jangan stress, sebenarnya malah tambah membuat stress, karena saya tidak tahu bagaimana caranya supaya tidak stress. Program hamil itu butuh mental yang kuat. Dan saya akui saya kurang penyerahan kepada Tuhan saat itu.

Setengah tahun kemudian, saya memutuskan untuk ikut bayi tabung saat sedang promo di Klinik Teratai Kelapa Gading. Suami saya sangat baik, dia mendukung apa keinginan saya yang dapat membuat saya bahagia. Uang kami tidak berlebihan dan bayi tabung akan menghabiskan tabungan kami, saya memikirkan apakah saya harus jalani atau tidak program ini. Kantor saya barusan tutup dan merugi, saham yang kami mainkan kecil-kecilan nilainya jeblok. Saya berdoa sungguh-sungguh pada Tuhan. Kemudian di hari terakhir promo, malamnya teman saya memberikan buku berjudul “Nothing is Impossible” oleh Ps. Juan Mogi, buku yang lama dia janjikan untuk berikan kepada saya, hanya saja saya tidak mengetahui isinya. Beliau juga menjalani bayi tabung, dan mempunyai pengalaman iman yang luar biasa. Saya mengamini dan menganggap itu jawaban Tuhan untuk saya, dan kami mantap menjalani bayi tabung. Saya dan suami pun mendaftar di Klinik Teratai dengan Dr.Irsal Yan. Kami memilih klinik yang dekat rumah supaya dekat bolak baliknya. Dokter ini tegas, kebapakan dan berpengalaman. Orangnya cukup berhati-hati. Mula-mula dia juga menganjurkan supaya kami menjalani program tradisional dulu daripada langsung bayi tabung. Tapi kami tetap ingin menjalani bayi tabung, karena lebih tidak bersifat invasif dibandingkan laparoskopi untuk membuka penyumbatan. Dalam tes hormon diketahui hasil hormon saya berkebalikan (tidak pada umumnya) saya juga kurang mengerti. Dokter Irsal bilang orang asia itu aneh–aneh kasusnya. Sedangkan suami saya puji Tuhan hasilnya baik.

Sungguh bayi tabung membutuhkan kesiapan mental dan sikap yang positif. Disini kita harus menyuntik diri sendiri dalam proses penipisan rahim dan penyuburan telur. Rasa sakit akan terobati saat membayangkan si mungil yang akan berada di rahim kita. Doa dan kepasrahan harus mengiringi proses ini. Saat proses penipisan, terbentuk kista/ myom di rahim saya. Saya tidak tahu apakah ini pengaruh dari obat suntikannya atau tidak. Sayapun harus menjalani penyedotan kista. Biayanya sekitar 6 juta rupiah. Kemudian ternyata telur saya yang jumlahnya banyak itu menimbulkan akibat positif negatif. Ketika diberi penyubur, menimbulkan OHSS. Reaksi berlebihan terhadap penyubur. Jumlah telur subur saya banyak sekali dan besar-besar, akan tetapi setiap hari saya harus mengonsumsi 15 putih telur ayam kampung dan pujimin(pil ikan gabus), juga susu tinggi protein. Semuanya untuk pencegahan OHSS, yang ternyata kurang berhasil juga. Saat OPU, ovum yang berhasil diambil berjumlah 38, dan oositnya 23 buah. Saat hendak penanaman embrio/ ET, badan saya mengalami gejala OHSS seperti mual, kembung, perut penuh dan kencang, sesak nafas. Dokter tidak berani memastikan apakah hendak ET sesuai jadwal, karena takutnya kondisi saya semakin parah. Saya sedih juga, karena bagaimanapun juga lebih baik proses dengan first cycle daripada thaw cycle. Selama 3 hari kami berdoa, dan saat hari ET kami harap-harap cemas apakah dokter membolehkan. Hasil tes labnya baik dan kembali normal. Embrio kami ada 10 yang excellent, 4 good, 2 moderate, kami bersyukur sekali untuk kejadian Tuhan yang baik. Dokter pun memutuskan ET sesuai jadwal, 2 embrio dimasukkan dalam rahim saya. Ketika dimasukkan embrio saya sudah mulai batuk-batuk. Tapi dalam proses ET,saya berdoa lagi. Dokter berkata saat ET kita harus sangat tenang, karena itu akan mempengaruhi hasilnya. Setelah 2 jam istirahat di kamar, saya dan suami pun pulang. Kaki lupa saya naikkan ke atas sesuai pesan suster, malah saya tertidur di kamar tindakan.

Setelah ET, tidak terjadi apa-apa sampai hari ke 7,setelah itu tubuh saya memburuk dengan cepat. Saya batuk-batuk luar biasa sampai muntah-muntah, perut saya kembung maksimal, ulu hati saya sakit. Ternyata efek OHSS itu terjadi juga. Karena batuk tidak diperbolehkan karena akan mengganggu penempelan embrio ke rahim, saya dirujuk ke internist. Tapi internist tidak berani memberikan obat apa-apa. Setelah 3 hari perut saya semakin membesar, saya semakin susah bernapas saya pun harus diopname di rumah sakit. Selama di rumah sakit, perut saya membesar dari 67 cm menjadi 94 cm (seperti hamil 6 bulan). Meskipun memakai bantuan selang oksigen, tapi saya tetap susah bernapas. Saya juga jadi susah bicara. Walaupun hasil tes hamil belum ketahuan, saya tetap harus menjalani fungsi paru-paru dahulu (pengeluaran cairan dari paru-paru) dan itu harus dilakukan tanpa bius lokal, supaya calon bayi yang belum ketahuan menempelnya tidak terkena efek biusnya. Sakit suntiknya luar biasa sehingga saya memutuskan supaya yang satunya dilakukan setelah hasil tes. Puji Tuhan, pagi itu tespak saya positif dengan nilai HcG 200an. Saya heran juga, karena saya batuk2 demikian parah, flek- flek dan muntah-muntah setiap hari tapi calon anak saya tetap mau menempel. Suster bilang moga-moga ya Bu, karena hasil garisnya bukan garis jelas agak samar, tapi bagaimanapun juga saya tetap senang. Sayapun menjalani fungsi paru yang satunya lagi. Total air yang dikeluarkan dari paru-paru saya sekitar 1,5 liter an. Setelah 8 hari dirawat di rumah sakit, saya diperbolehkan keluar rumah sakit. 10 hari kemudian, ternyata ada 2 janin yang berkembang. Kami ber2 sangat kaget dan bersyukur. Sungguh baik Tuhan bagi kami.

Menjalani kehamilan kembar buat kami bukan hal yang mudah, sepanjang kehamilan saya batuk.Jeruk nipis dan madu bahkan obat batuk menjadi konsumsi saya sehari-hari. Banyak sekali pantangan makanan yang saya jalani supaya tidak batuk. Menjadi pelajaran juga supaya yang punya alergi batuk supaya menjalani pengobatan terlebih dahulu sebelum program hamil. Beberapa kali saya harus masuk rumah sakit karena flek atau yang saya kira flek, juga kontraksi dini. Puncaknya ketika di minggu ke 17 saya pendarahan di tengah malam. Mimpi buruk kehamilan saya yang pertama rasanya terulang lagi, hari itu saya cuma duduk makan siang merayakan ulang tahun sahabat kami, dan pulangnya memang agak mulas, tapi saya tetap paksakan naik tangga untuk masuk ke kamar.Suami saya masih main bola dan pulangnya saya dimarahi karena terlalu kuatir kenapa masih mulas juga. Ternyata ada darah menempel di ranjang dan di tangan saya. Sambil menangis dan juga berdoa, saya imani, saya terus mengulang doa dengan suara keras di mobil agar ke 2 bayi kami selamat. Puji Tuhan, bayi saya detak jantung masih ada. Sudah terjadi pembukaan, dan dokter bilang saya harus bedrest total di rumah sakit. Semua obat anti kontraksi, anti pendarahan dimasukkan. Setelah 3 hari darah baru berhenti.Puji Tuhan mulut rahim kembali menutup dan disitu saya rasakan gerakan bayi saya pertama kali. Sungguh dalam setiap langkah, harus ada doa dan nyanyian syukur kita, untuk menguatkan diri kita sendiri dan bayi kita, itu yang saya pelajari. Ternyata kehamilan saya itu plasenta previa(ari-ari di bawah) sehingga rawan pendarahan. Dari kehamilan 17 minggu hingga 7 bulan saya bedrest total di tempat tidur. Pispot saya sediakan di sebelah ranjang. Untuk yang lainnya saya andalkan orang lain yang begitu baik. Selebihnya saya masih berani berjalan hanya di dalam rumah saja. Saat ini 2 anak yang cantik sudah lahir dalam kehidupan kami. Terimakasih untuk Dr. Irsal dan Dr. Andrie dan semua suster yang menangani kelahiran bayi-bayi kami.

Teman-teman, jika ada pertanyaan dan dukungan doa jangan sungkan untuk hubungi saya di dearlucia84@gmail.com. Mengenai telur-telur saya yang banyak dan kondisinya baik saya ingin share apa yang saya konsumsi selain putih telur ayam kampung. Saya membaca artikel yang bagus di internet juga banyak membaca di bayi-tabung.com. Saya mengikuti diet mediterania dimana saya mengonsumsi minyak zaitun/minyak bunga matahari, dan salmon. Selain itu makanan saya adalah: jus 3 diva(wortel, tomat,apel-tiap pagi), kiwi, ikan kukus, brokoli kukus, sayur, seafood selain kerang, ayam tim/ kukus, madu. Yang saya kurangi: pedas, msg, air es, mentega, daging merah, makanan kaleng, tahu, tempe, tauco, bebek, ayam broiler, bihun/mie putih, bakmi, kopi, keju, coklat, soda,pepaya, nangka, cempedak, mangga, nenas, durian, suplemen, jamu-jamu. Setelah ET yang saya hindari : vetsin, fastfood, daging kambing, jamu, nangka, cempedak, durian, kerang, makanan mentah, makanan gosong. Saya juga sempatkan jogging setiap pagi dan tidur lebih cepat daripada biasanya.

Share
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (4 votes, average: 3.75 out of 5)
Loading...

27 thoughts on “Pengalaman bayi tabung Klinik Teratai Gading Pluit Jakarta – Stephanie

  1. dewi hrp

    Salam kenal…
    Selamat Mba stephanie..akhirnya punya baby kembar yg cuantikk..
    Sya ikut program BT jg,ini baru aja sejam yg lalu dapat hsil Labnya.
    Dan sya dinyatakan. No Pregnant mba..hasil dibawah 5.
    Shock,mata melotot mbaa..tp sya ga bisa nangis,cuma masih kringat dingin,tangan gemetar aja..krnaa takut pada kecewa untk ngasitau dikeluarga.
    Rencana 2 atau 3bulan kedepan, mau thaw cycle mba..

  2. nunung

    selamat ya stephanie atas 2 anak cantiknya,pasti senang sekali..saya jg pernah pendarahan di kehamilan 4 bln tp sayang bayi kembar saya ga bs dipertahankn dokter bilang bahwa saya sdh diberikan obat yg terbaik… belum rejeki saya..kehamilan ini jg program batab di siloam sby…oya stephanie diet mediteranianya pas lg program batab atau sebelum program ya??….

  3. marni

    salam kenal stephanie… selamat ya atas kehadiran baby kembarnya.. semoga Allah selalu menjaga dan memberi sehat buat bunda n putri-putri cantiknya.

  4. s_lucia

    @dewi, 🙁 jangan patah semangat ya,saya doain mba dewi semoga nanti thaw cylenya berhasil, atau lebih baik lagi bisa terjadi alami, semangat…semangat…doa ya mba dewi.syukur ya masih ada yang disimpan kan?

    @nunung, makasih mba…aduhh sy ikut sedih bayanginnya ya mba nunung, betul mungkin blm waktunya. tapi berikutnya saya percaya pasti diberi yang terbaik calon bayi n badan mba nunung jd disiapkan lbh sempurna… ini linknya utk diet mediterania yg saya baca http://health.detik.com/read/2012/07/08/081135/1960272/763/alpukat-bisa-tingkatkan-keberhasilan-program-bayi-tabung, saya waktu itu diet medit nya sebelum bayi tabung sampe saat pemberitahuan hamilnya…katanya sih bisa membantu penempelan ya kalo ga salah

    @marni, tq marni 🙂 sama2 ya, selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan

  5. Putri

    Haloo Salam Kenal..Usia saya 34th 5th mnikah,berencana BT di Siloam Sby dr.Aucky,hasil tes darah, hormon dan usg normal,syukur untuk ini krn sebelumnya saya berperang dgn endometriosis yg kl kambuh suuuuaakitnya tuh disini xixi.Berbagai pngobatan sudah dijalani dari Laparascopy,Suntik Tapros,Endrolin,Pil KB,Hidrotubasi (tuba falopi normal),akupuntur,hipnoterapi,supranatural,pengangkatan polip di mulut rahim oktober lalu,sejak itu siklus haid berubah sebulan 2x dan dikasih obat hormon norelut&primolut tapi belum ada perubahan sampai sekarang,obatnya distop sama dokter seminggu yg lalu biar aja normal sendiri.Yang mjd pemikiranku skrg untuk mengambil keputusan BT pada siklus haid berikutnya kira2 2minggu lg dan sdh kusampaikan sm Dr apa gak ada pengaruh dengan obat hormon yg sdh kuminun dan siklusku yg belum teratur,katanya gak ada hubungan dan pengaruhnya dgn proses BT kami tau apa yg hrs kami lakukan terhadap ibu katanya.Lega jg mendengarnya tapi ada masukan dan referensi lain dari teman yg pernah berproses BT bahwa sebaiknya tubuh harus bersih dari obat2an plg gak 2-3 bln sebelumnya dan siklus haid harus normal..Bingung deh pengen cepat proses BT atau nunggu dulu,saya gak stay di Sby,luar pulau dan waktu luang cuma 2 bln ini.Tlg sarannya untuk lebih memantapkan pilihan…..

  6. s_lucia

    hi salam kenal jg putri 🙂 waduh ttg endometriosis ga pengalaman juga put…tapi bacanya ngeri juga ya banyak obat2an udah masuk. kalo aku pribadi akan lebih pilih tunda dulu, sampe pengaruh obat2 n suntik yang lama ilang. tapi kenyataannya, dulu sebelum batab dua siklus sebelumnya aku masih ikut program biasa yang pake suntik gonad n obat2an. terus istirahat 1 siklus baru ikut batab. tapi pas udah masuk batab baru pilih apapun yang aku konsumsi senatural mungkin. obat, vitamin n jamu sebisa mungkin aku kurangi. nah, doa aja put biar mantab mau ikut sekarang atau nanti, kalo masih ragu ya jangan

  7. clara_ruth

    Slamat ya stephanie…saya juga berencana mengikuti bayi tabung. Nanti saya boleh minta nomer telepon ya. Jbu

  8. deny

    Saya dan istri jg ikut BT di teratai.. kasusnya sama kena ohss dan kena komplikasi yg sama dan Alhamdulillah kami dikaruniai anak jg.. insyaAllah 6 bln lg anak ke 2 program lagi…

  9. Sisca

    Halloo Stephanie salam kenal dan selamat yaah atas putri kembarnya.. Sungguh perjuangan yg luar biasa dari proses ivf hingga kelahiran.
    Saya Sisca 27th menikah 3th, sedang ikut program ivf di Teratai RS. Gading Pluit dengan dr.Harijanto. Waktu itu akhir november 2014 saya operasi saluran tuba saya yg tersumbat, hanya 1 sebelah kanan yg dibuang sedangkan yg kiri tidak bisa dbuang karena ada perlengketan yang takut beresiko jika dipotong, jadi hanya diikat supaya cairan hidrosalpinx tidak sampai ke rahim.
    Setelah operasi saya sudah dapat haid untuk bulan desember tgl 6, normal krn siklus saya 31 hari. Saya belum memulai ivf program karena saya mau recovery dulu setelah operasi, dan menyiapkan mental.
    Rencana start ivf di bulan januari 2015 ini belum terlaksana karena ternyata saya terlambat haid sdh 14hari. Saya konsul ke dokter mungkin karena sy stress,karena sebelumnya sy tidak pernah terlambat selama ini, lalu diberi obat primolut dan progynova 2mg untuk 2 hari. Sedih rasanya, disaat saya sudah bersemangat dan ingin cepat memulai bayi tabung malah haid tak kunjung datang.
    Stephanie apakah dulu pernah mengalami terlambat haid seperti saya? Terima kasih.

  10. s_lucia

    @putri: sip ^^
    @clara ruth, email saya aja di dearlucia84@gmail.com, pasti dibales kok, soalnya ga selalu pegang hape 🙂
    @deny, wowww wah istri kena ohss juga?tp congrats ya…malah udah mau jalan program ke 2 🙂 suksesss utk programnya ya

  11. s_lucia

    @sisca: lho, kenapa kok sampe dioperasi saluran tubanya?jadi mau ga mau harus ivf ya.aku dl pernah telat2 gitu tp kayanya krn stress.. siklusku emang lama sktr 38-45 hari. kayanya itu obatnya biar lancar ya mensnya? semangat ya, bentar lg kalo dah mens kan bisa lgs mulai programnya. smtra itu seneng2in diri dl aja sambil makan sehat n olahraga 😀

  12. Elia

    Senangnya kalau sudah berhasil,,aku juga ikut BT di BIC dgn dr.Indra,aku sudah nikah 10 th tp blm berhasil punya baby,hal yang sangat menyedihkan bagi kita kaum hawa, akhirnya tgl 26 januari konsultasi,saya diUSG & sangat mengejutkan bahwa ada kista walaupun masih kecil tapi tetap saja itu masalah,sel telur saya juga sedikit dan ukuran kecil2,suamipuncek sperma, smakin menyedihkan karena sperma suami saya sedikit,dokter sarankan utk cek darah dan juga HSG.dari hasil HSG masalah ada lagi,tuba kiri non paten. Hati sy smakin gk karuan,saat itu juga kami putuskan utk BT.saya suntik gonal f300 7X & 150 2X, krn sel telur kurang bereaksi,pas USG lagi alhamdulillah bisa OPU trs dikasih suntikutk 3X utk anti pecah,tgl 18 maret OPU,saat OPU ada 3 org,padahal saya yang pertama tapi malah saya yang terakhir sadar,sel telur cuma 7 yg bisa dipetik hanya 5 yg bagus sdngkan yg 2 kosong,sekarang saya was2 sambil nunggu kapan ET,semoga semua berjalan lancar dan berhasil.buat teman2 yg sdh berhasil selamat ya, semoga ibu&babynya ttp sehat sampai melahirkan.buat teman2 yg belum bethasil/ baru proses tetap semangat disertai usaha& do’a,semoga berhasil,,!!!

  13. stephanie_lucia

    hi elia, lagi dag dig dug dong ya nunggu rapor utk ET. never loose hope ya, dari pengalaman yang aku baca dia diambil telurnya hanya 4, yang berhasil berkembang hanya 1, itupun kualitasnya ga bagus, hampir ga jadi ET. ternyata dari 1 itu programnya berhasil, n skrg anaknya sudah tumbuh besar:) semoga semuanya lancar ya, sukses programnya!!!

  14. eka

    @ stephanie…Selamat yah atas kehamilannya? semoga kehamilannya lancar sehat sampai lahiran ya..mau nanya total biaya IVFnya berapa ya kmarin?

  15. s_lucia

    @eka:hai eka maap telat balas…thk u yah udah lahiran kok 🙂 biayanya kmrn ambil paket yg 42 juta.tapi ada plus2nya siapin aja 30% lebihan

  16. clara_ruth

    Hi stephanie, boleh info dong dimana sy bs dpatin buku nya ps juan mogi, nothing is impossible. Tertarik untuk baca. Gbu

  17. clara_ruth

    Hi stephanie, iya aku dah cari2 tp gak nemu2. Thanks ya kalau mo kirimin copynya dah aku email. Gbu

  18. maya

    Hai stephanie selamat yach atas kelahiran baby kembar nya . Aku juga lg program IVF di gading pluit . Tanya dong sebelum opu makanan 2 apa yg di hindari . N pasa saat suntik2 brusellin n monupore perut merasa besaran tidak .n dokter aku dr andrie

  19. s_lucia

    Hi maya,yang aku hindari sblm opu itu persis yang aku tulis di reviewku di atas:) wah sama dr andrie juga,nice…baik dan perhatian kok orangnya.semoga sukses ya programnya.perutku ga kenapa2 waktu buserelin.stlh hampir2 opu yang baru membesar

  20. Rara

    Salam kenal Stephanie…
    Puji Tuhan aku seneng banget baca ceritanya. Selamat akhirnya Tuhan karuniakan buah hati buat Stephanie dan keluarga.
    Saat ini aku jg sedang dalam masa 2 weeks wait. Tepatnya hari ke 6 setelah ET.
    Sejak hari ke 3 setelah ET aku jg merasa sakit di ulu hati. Sesek napas. Mual mual pengen muntah. Tapi seperti on and off selang sehari. Hari ini sesek napas parah besok biasa aja. Besoknya nyesek lagi di ulu ati. Skrg perutku sudah kayak orang hamil 4/5 bulan. Tadi pagi aku ukur lingkarnya 90. Apa aku perlu kedokter? Apa ini OHSS? Soalnya selang sehari selang sehari kumatnya.

    Thank you so much… Gbu

  21. s_lucia

    Hi rara:),2 weeks yang mendebarkan ya…makasih ya hehe…kalo aku jadi kamu,aku periksain ke dokter batab aku deh.soalnya takutnya ohss.bagus kalo ngempis sendiri…tiap hari perutnya makin besar kan?bukan ilang ga ilang ga.takutnya +sesek.sesek napasnya parah ga?tp posiifnya kata dokter aku kalo ada gejala ohss itu kemungkinan besar jadi.amin ya:) kabari ya rara gmn stlh k dokter…

  22. Rara

    Dear Stephanie,
    Puji Tuhan kmrn aku test BHCG dan tes urin. Hasilnya 308,71. Dan tentu aja test packnya positif. Hari ini sudah ketemu dokter dan beliau mengkonfirmasi bahwa aku positif hamil. Cuma krn ada OHSS kmrn maka tidak ada suntikan. Hanya dapat resep obat duphaston, progynova dan cygest.
    Jadi seminggu yang lalu krn sesek nafas dan perut yg makin membesar, aku dtg ke dokter dan suntikan pregnyl dihentikan. Setelah itu lbh enakan. Perut pelan pelan mengecil walopun masih besar jg hehehe….

    Stephanie, aku pengen tanya.. Yg kamu blg kontraksi dini itu seperti apa ya. Krn kadang aku ngalamin jg seperti kram, sakit perut bawah yg rasanya seperti ditarik-tarik. Sakit sekali, seperti nyeri haid kurang lebih rasanya. Sekitar 5 menitan lalu berhenti. Ada yg blg itu embrionya sdg berproses tp aku jg khawatir ada sesuatu yg mgkn tidak diharapkan. Apa itu wajar? Thank you so much in advance…

    God bless you and your family…

  23. s_lucia

    Hi rara????,wah congratsss dear…take care of your pregnancy yaa…utk kontraksi dini aku sih dl rasanya kaya mules2,tegang n kenceng perut.sakit perut deh kaya mules,sampe kadang susah gerak.n keringet dingin sp keluar.coba di bb/sms/wa aja dokter batabmu ra,ditanyain itu biasa terjadi ga:) n amannya sih jaga aktivitas jgn cape2,naik turun tangga.krn kecapean bisa tegang perutnya.kayanya km hamil kembar ya soalnya?bhcgnya tinggi hehe

  24. Mimie

    Sis slm knl ya dr mimie q da 4thn blm punya debay q mau coba bayi tabung di kelinik teratai kira” brp ya sis biayanya smua

  25. Astari

    Hai stephanie.. selamat yaa.. salam kenal… aku mau tanya kamu ada kontak dr. Irsal yan gk? Aku butuh bgt kontak beliau. Dulu adikku lahir di harkit beliau yg tangani dengan kelainan jantung. Sekarang aku 30weeks di USG fetomaternal baru ketahuan jantung bayiku bocor. Aku mau telfon dr irsal buat tanya dr jantung recomended.. bisa tolongin aku? Email ke astariputriutami@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.