Berikut ini adalah pengalaman Komang dalam menjalani program bayi tabung. Terima kasih Komang atas sharingnya…
Hallo Yenni, ini saya mencoba menuliskan sedikit pengalaman saya selama mengikuti bayi tabung di Jerman.
Kami menikah 5 tahun lalu, di tahun pertama dan kedua krn masih belum siap memiliki momongan. saya memakai kontrasepsi, dan atas anjuran Gynakologi saya, dipilihlah pil kecil.
Memasuki tahun ketiga kami mulai bersiap untuk memiliki anak, stop pil dan mulai memonitor suhu tubuh. Di tahun pertama sih masih santai, berpikir tubuh masih perlu waktu setelah di “sumbat” dgn pil.
Tahun berikutnya saya ganti Gynakologi lagi, menyatakan dan menceritakan niat kami, oleh beliau saya sempat diberi Clomifen (-+ 5 kali siklus) tanpa memonitor siklus haid saya. Karena suatu lain hal kami pindah ke kota lain dan saya ganti gynakologi lagi, kali ini kami mulai lebih serius lagi utk urusan momongan.
Setelah di monitor siklus (dgn tabel suhu tubuh) beliau mencoba memberikan alternatif ke saya utk mencoba laparoskopi karena menurut beliau, saya memiliki masa subur yg teratur. Dan menurut hasil Labor, sperma suami juga dalam keadaan baik.
Cari info sana sini ttg Laparoskopi, akhirnya mengingat usia kami berdua sudah tidak muda lagi, akhirnya kami menjatuhkan diri pada pilihan : mendaftarkan diri di klinik infertilitas di kota kami. Disini bukanlah Klinik terkenal seperti Klinik Heidelberg atau klinik di kota besar lainnya di Jerman.
Januari 2006 saya terdaftar sbg pasien di klinik infertilitas, seperti kita ketahui bersama persyaratannya dimana² sama, al bebas hepatitis, dll dan ketahuan disini bahwa saya belum memiliki imunisasi Rubella.
Akhirnya proses monitoring di putus terlebih dahulu karena imunisasi ini Kami juga memiliki kesibukan yg menyita waktu… sementara ini kami gantung dulu, hingga akhirnya bulan agustus 2006 setelah siap mental, monitoring kami lanjut lagi.
Mengulang lagi proses dari awal dan kualitas sperma suami juga diperiksa disini yg ternyata hasilnya kurang memuaskan.
Monitoring disini hanya 1 siklus, mulai dari sini saya sudah mulai minum Asam Folie 400 tanpa Yodium dan L-Tyroxin50 setiap hari. Jadi dimonitor mulai hari ke 9 haid, ketebalan endometrium dan berapa telur beserta jadwal “kumpul” dgn suami.
Setelah itu monitoring baru dibuat keputusan, bahwa pada kasus kami sebaiknya mengikuti program IVF + ICSI. Inipun kami kembali perlu berpikir hingga akhirnya kami mantap dan datang kembali ke klinik tahun berikutnya.
Agustus 2007 mulailah proses bayi tabung saya yang sebenarnya. Di hari ke 3 mens saya mendapat suntikan Gona F sebanyak 225 ml, lalu di hari ke 8 di USG lagi memonitor ketebalan endometrium dan telur, selain Gonal F diberi juga suntikan Cetrotide 0,25 mg Ditotal selama 9 hari, dan di hari terakhir dgn Choragon 5000 sebanyak 1 ampul (36 jam sebelum telur diambil). Semua suntikan ini disuntikkan di perut bbrp cm di bawah pusar dan dilakukan di rumah.
Di hari ke 13 telur saya diambil (bius total) hasilnya 11 telur diambil dan berhasil dibuahi sebanyak 8. Setelah pengambilan telur, obat yang saya harus lakukan hanya Progesteron 200mg 3×1 (Vaginalkapsul), lalu hari ke 16 transfer fresh embrio 2, selama menunggu 14 hari Progesteron ini tetep dilanjutkan.
Sayangnya proses bayi tabung pertama dgn fresh embrio ini gagal, dgn munculnya flek di hari ke 12.
Selama hormon therapie ini saya tidak merasakan perubahan mencolok pada badan kecuali perut yang sedikit sakit krn suntikan dan agak sedikit gembul. Berat badan juga naik -+ 3 kg dan kembali normal setelah telur diambil.
Kegagalan di proses fresh embrio.. tidak menyurutkan semangat saya untuk melanjutkan program ini, terlebih membaca kesuksesan Yenni disini menjadi penyemangat tersendiri, serta saya masih memiliki embrio beku 6.
Setelah proses bayi tabung di bulan agustus 2007 gagal dgn hasil labor di awal september, saya harus menunggu datangnya siklus di bulan oktober.
Oya jangan terkecoh dahulu, ada 1 hal yang saya lupa ceritakan yakni (mungkin ini efek samping hormon therapie itu ya?) yakni seminggu stl suntikan selesai.. saya mengalami mual dan sempat (maaf) muntah, tetapi tidak begitu mengganggu aktifitas.
Begitu mens tgl 14 okt, tgl 22 (hari ke 9) saya datang ke klinik, saat itu masih ada flek dan ketebalan endometrium masih 4,5 di hari ke 12 peningkatannya tidak begitu banyak (baru 5,8) lalu oleh dokter di hari ke 16 saya diberi suntikan Bravelle.
Hari ke 18 sudah mencapai 7,5 suntikan di lanjut lagi hingga hari ke 20 (total disuntik Bravelle 5 kali). Suntikan Bravelle ini agak memberi rasa tidak aman saat disuntikkan.
Lalu hari ke 21 disuntik Choragon 5000 1 ampul, mulai hari ke 23 saya mengkonsumsi Estradiol 2×1 dan memakai Utrogest 3×2 (Vaginalkapsul).
Hari ke 25 (tanggal 7 nov 2007) proses transfer 3 embrio beku dan tanggal 11 nya (atau hari ke 29) suntik Choragon 5000 1 ampul lagi.
Estradiol dan Utrogest masih dilanjut. Tanggal 19 nov atau hari ke 12 setelah proses transfer saya saking penasarannya… sempat pakai testpack dan hasilnya positif..
Dengan rasa yakin di tanggal 21 nov 2007 (terlebih saya tidak mendapat flek sama sekali) saat test darah rasanya saya sudah menggenggam kemenangan.
Apadaya siangnya hasil lab.. negatif! wah rasanya dunia runtuh! Mungkin begitulah karena sudah besar kepala terlebih dahulu, sudah yakin kali ini akan berhasil..tapi nasib berkata lain.
Selain itu pengalaman yang patut dibagi yakni.. testpack sebelum hari ke 14 sebaiknya jangan dilakukan karena efek therapie hormon yg kita terima mempengaruhi hasil pada testpack.
Selama mengikuti bayi tabung ini saya tidak mengambil cuti, sewaktu freshcycle saya sempat menukar schedule dgn teman. tetapi saat proses Thaw cycle ini semua kok kebetulan pas dgn hari libur saya, jadi ngelakoninya aman² saja.
Oleh dokter disini juga tidak diberi larangan kecuali minum alkohol dan sauna yang buat saya larangan ini sama sekali tidak berat karena keduanya tidak pernah saya lakukan. Hanya saja bila mengalami OHSS dianjurkan agar tidak mengangkat benda yang berat.
Ini sempat saya tanyakan sewaktu proses transfer karena ibu saya di Indonesia menganjurkan agar saya bedrest setelah transfer. Saya pasrah saja, mengikuti petunjuk dokter disini, kalau memang sudah takdir, rejeki tidak akan lari kemana.
Hingga proses Bayi tabung ke 2 ini kami sudah menghabiskan semuanya -+ € 2400 (* dgn catatan proses thaw cycle ini murni keluar dari kantong sendiri -+ € 600) selebihnya beberapa obat sewaktu fresh cycle separuhnya dibebankan ke asuransi.
Trimakasih Yenni atas kesediaannya membagi ruang di site ini, smoga informasi ini berguna buat ibu² yang menjalani proses bayi tabung. Jika ada yang berniat melakukan kontak pribadi, sekedar berbagi pengalaman, silahkan hubungi Yenni, beliau memiliki kontak saya.
Dan juga buat para ibu yang sedang/sudah pernah memiliki pengalaman dalam proses bayi tabung ini mungkin bersedia berbagi pengalamannya, tentunya amat berguna buat kita (saya khususnya 😉 )
Salam hangat dari kami.
Enak juga ya kalau ada asuransi yg bisa nangani bayi tabung. Komang, kalau bayar sendiri seluruhnya berapa biaya bayi tabung fresh cycle di Jerman? thanks atas sharingnya, saya doakan smoga thaw berikutnya berhasil ya. Amien…
Hi Sherly,
stelah down bbrp hari terakhir ini, kini semangat lagi ;)aktif lagi main kesini 😀
Disini, pihak asuransi bersedia “bayarseparohnya” buat mereka,wanita yg usia di bawah 40 th dan itupun dibatasi hingga 3 kali program. Program disini dlm arti mulai dr proses awal suntikan,pick up dan fresh embrio transfer.
Nah jika punya embrio lebih dan dibekukan bbrp pcs disitu “keuntungan” kita krn proses thaw hingga embrio beku habis dalam 1 fase itu tdk termasuk hitungan.
dalam kasusku program pertama ini, jika sekali program tanpa asuransi kurleb € 3000
tiap thaw keluar lg biaya € 670.
Amien..smoga thn 2008 tahun keberuntungan buat kita semua yah! sherly ganti crita dong proses kamu.
Hi Komang lam kenal jg yach…
Saya baca di share komang ke fanny, jd rencananya komang mo thaw cycle lg bulan Jan’08 ini yach? Kalo gitu hampir barengan donk waktunya dgn rencana saya yg mo thaw cycle di Penang. Tapi kali ini kalo udah ET saya mo tetap stay di malaysia dulu aja lha sampe dktr benar2 mengijinkan plg kalo kondisi saya udah ok. Tgl 09Jan’08 ini saya udah berangkat ke PEN. Semoga kita sama2 berhasil yach…..
hi komang salam kenal ya…
Saya juga sekarang lagi cari-cari informasi tentang bayi tabung nih.Tadinya juga mau di jerman karena suami asli sana.Tetapi kami sekarang dah 3 tahun tinggal di norway dan denger-denger disini sepenuhnya ditanggung asuransi.Oh ya komang dah berhasil hamil blum?sekitar berapa persen sih tingkat keberhasilan TB?
Hi juga Uchie!
Kalau kamu netapnya di norway, sebaiknya ya treatment disana saja,cuman aku ga tau info ttg tanggungan asuransinya, kalau di DE yah spt yg aku tulis diatas.
prosentasinya tergantung usia kali ya dan tidak lupa atas kekuasaanNYA.
ntar kalo kamu udh mulai programnya jangan lupa bagi critanya disini ya.
Alles Gute!
Hai komang,
salam kenal ya…kayaknya kita tetangga dan senasib lagi .
gimana program kamu kali ini….semoga kamu berhasil ya. aku juga lagi nunggu.
kamu bisa baca comment ku di mbak yenni.
bagus la ada forum ini jadi aku bersemangat juga kalau habis membaca di sini .
memang kita harus bersemangat selalu . Komang klu mau kita kontak privat yuk..
ini alamat emailku :tika_762000@yahoo.com , dengan senang hati berlaku juga untuk lainnya lo.
Bagi temen 2 yg ada domisili d Hamburg – German
dan ingin menjalankan program bayi tabung aku bisa rekomendasikan di KLINIK FLETINSEL -HAMBURG -GERMAN ,DENGAN DR,LIST ATAU DR,KOCAK ,kebetulan aku untuk penanganan selanjut nya dengan DR,LIST dan dokter nya ga banyak ngomong tuch ,tapi ramah dan jarang senyuM ,tapi sekali senyum rasanya adem .
hehhehehe DAN AKU PATIENT TERMUDA DI SANA dan mungkin aku cewe indonesia satu 2 nyeeee untuk patient mereka hehehhe .
program ku kebetulan DI TANGGUNG 100 % OLEH ASURANSI DAN MENDAPATKAN 3 +KESEMPATA IVF .
hai..thevie n komang salam kenal
saya berencana mengikuti study S3 suami di jerman..pertanyaannya asuransi mahasiswa menanggung IVF atau tidak? klo blh tau nama asuransi yang dipakai apa? kalian konsultasinya menggunakan bahasa inggris atau jerman? saya tidak mengerti sama skli bahasa jerman hehe..terimakasih 🙂