Salam kenal, Saya tinggal di Belanda menikah 7 tahun. saat ini kami dalam proses percobaan bayi tabung yang ke tiga dan terakhir. Saya mulai suntik decapeptyl dari hari rabu kemarin. hari senin minggu depan USG pertama. Kalau hasil nya bagus saya bisa memulai suntik Puregon.
Kami memulai proses panjang untuk mendapatlan buah hati pada November 2007 dengan mengunjungi dokter keluarga kami. Beliau memberikan rujukan kepada dokter ahli kandungan di RS terdekat di mana kami tinggal.
Kami harus menunggu 4 minggu untuk bisa mendatangi ahli kandungan.
Proses pertama adalah pemeriksaan darah kami berdua dan sperma suami, alhamdulillah hasilnya baik. Dokter memberi kami kesempatan selama 6 bulan untuk mencoba hamil secara alami. Karena tidak berhasil dokter melakukan tes dimana diambil cairan untuk melihat apakah sperma bisa bekerja sama dengan baik dengan cairan di dalam uterus? hasil nya bagus.
Dokter memberikan kesempatan lagi selama 6 bulan untuk hamil secara alami. Belum berhasil juga dan proses selanjut nya adalah HSG, yaitu saluran indung telur di suntik kontras untuk mengetahui apakah saluran indung telur tersumbat atau ada masalah lain. Hasil bagus.
Dokter mengatakan bahwa kami tidak berhasil hamil secara alami dan penyebab nya tidak bisa di nyatakan.
Proses IUI di mulai, 4X semua gagal
Yang membuat saya kesal selama proses IUI ke 1 dan 2, saya di tangani 11 dokter ahli kandungan. Ini di karenakan departemen kandungan tidak mempunyai sub departemen yg secara khsus menangani proses IUI.
Dokter kandungan saya merujuk saya ke RS akademis tidak jauh dari rumah kami tinggal.
KIta tidak langsung ke departemen IVF melainkan harus ke departemen kandungan umum setelah mereka melakukan tes darah dan sperma dan wawancara, kami berhak mendapatkan pelayanan dan perawatan IVF atau bayi tabung, ini terkait dengan asuransi kesehatan yang akan membayar proses IVF.
Perlu di ketahui bayi tabung di Belanda di bayar sepenuh nya oleh pihak asuransi. Kita berhak mendapat pelayanan dan perawatan IVF sebanyak 3X. Biaya yang tercantum dlm brosur RS adalah Euro 2800-3300 sudah termasuk biaya obat, dokter dan laboratorium.
Proses bayi tabung pertama oktober 2010
Dimulai dengan meminum pil anti konsepsi selama 3 minggu. Disini di mulai proses secara buatan. Empat hari sebelum pil anti kosepsi berakhir saya mulai suntik hormon Decapeptyl sampai pada cyclus ke 16. Decapeptyl berfungsi untuk menahan pembuahan secara berlebihan. saya datang untuk USG pada waktu yg telah di tentukan. Hasil USG bagus saya memulai suntik Puregon setiap pagi sampai dengan cyclus ke 16. Seminggu kemudian saya datang untuk USG selanjutnya USG di lakukan seminggu 2X sampai follikels berdiameter 20mm. Pada cyclus ke 18 puctie yaitu pengambilan sel telur, saya mendapatkan bius lokal sejam sebelum proses di mulai.
Dua hari kemudian embryo di kembalikan ke dalam rahim. Nasib belum beruntung, 9 hari kemudian saya menstruasi.
Life goes on, next time better.
Proses ke dua pengembalian Frozen embryo mei 2011
pada bayi tabung pertama berhasil menyimpan 1 embryo. Proses yang tidak kalah melelahkan, harus banyak meminum obat dalam hal ini Progynova dan Progestan. Tidak berhasil.
Bayi tabung yang ke dua mei-juni 2011
Dengan semangat 45 kami memulai percobaan bayi tabung ke dua. Saya memulai langsung karena pada saat pertemuan terakhir dengan dokter menjelang menstruasi. Saya hadir untuk USG dan langsung memulai suntik Puregon sampai cyclus 13, pada cyclus ke 7 saya suntik Orgalutran.
Saya merasa lebih optimis di banding dengan percobaan bayi tabung pertama karena lebih sedikit obat dan saya lebih relax karena waktu punctie(pengambilan sel telur) jatuh pada hari jumat yang berarti ada waktu istirahat 2 hari di akhir pekan sebelum pengembalian sel telur hari senin. Selama proses percobaan bayi tabung kedua, di temukan kista, dan pada saat punctie kista di keluarkan juga. Dokter lupa memberikan instruksi kapan saya harus minum antibiotika. Malam setelah punctie badan saya demam. Hari sabtu saya telpon RS, tes darah dan pap smear. Hari senin pagi proses pengembalian embryo. Senin malam dokter menelpon saya bahwa saya harus datang ke RS dan ada kemungkinan opname. Laboratorium menemukan bakteri yang resistant dengan antibiotika yg saya minum. Saya harus di beri antibiotica melalui infus. Ternyata setelah sehari opname saya boleh pulang dengan obat jalan.
Hari sabtu dalam minggu yang sama saya ke RS karena demam.
Hari selasa minggu depannya saya ke RS untuk kontrol. hasil tes darah mengatakan kadar infeksi terlalu tinggi 260. Kadar infeksi orang sehat berkisar antara 0-10. Dokter memutuskan saya untuk opname lagi saat ini benar-benar 10 hari bahkan 3 minggu. Dua hari menjelang saya di perbolehkan pulang, saya demam lagi. Kali ini mencapai 40,3 derajat celcius.
Saya di bawa ke ruang scan dengan badan menggigil, hasil nya ada semacam bisul dan harus di matangkan, dokter bilang tidak bisa berbuat apa. Demam tidak turun akhirnya dokter menyarankan operasi. Dalam hati saya jangan-jangan terlambat dan saya harus kehilangan indung telur saya. Tapi alhamdulillah operasi selama 3 jam dan dokter berhasil menyelamatkan indung telur saya. setelah operasi deman saya berangsur turun.
Saya sampai trauma pergi ke RS.
Empat minggu setelah saya pulang dari rawat inap, suami saya kena serangan jantung. Badan saya yang belum sepenuh nya pulih, harus bolak balik ke RS mengunjungi suami yang rawat inap selama 2 minggu. Alhamdulillah selama saya sakit, atasan saya baik dan saya boleh libur selama mungkin demikian juga ketika suami saya jatuh sakit. Doa dan perhatian teman, teman kerja dan atasan sangat membantu. Terima kasih banyak.
Percobaan bayi tabung ke dua tidak berhasil. Saya mendapat menstruasi pada hari keenam setelah pengembalian embryo ke rahim.
Setiap individu unik. Percobaan bayi tabung sangat berlainan proses nya tergantung individu, RS, baik dalam teknis maupun dalam hal penggunaan obat.
Ibu mertua saya bilang dan pernyataan beliau benar adanya,
” kita manusia, dokter dan semua yang terlibat dalam proses bayi tabung pintar namun pada akhir nya Tuhan yang maha Pemurah yang memutuskan apakah kita berhak untuk di berikan kepercayaan”
Marilah berdoa dengan tidak putus nya.
Salam, Siti Landgraaf-Belanda