Hai perkenalkan saya Ani 25 tahun. Saya ingin berbagi cerita mengenai program kehamilan yang saya jalani selama ini. Sebelumnya saya bersyukur menemukan website ini membuat saya tidak merasa sendiri, sangat banyak pasangan yg tidak dengan mudah di berikan momongan olehNya.
Saya didiagnosis PCO dan disarankan untuk inseminasi oleh dokter kandungan di kota saya, akan tetapi sayangnya hasilnya ternyata belum seperti yang diharapkan. Atas rekomndasi teman yang sudah berhasil pada akhirnya saya memutuskan untuk program bayi tabung di Surabaya. 6 bulan sebelum memulai program saya mengurangi minum kopi, 1 bulan sebelum memulai program saya berusaha rutin meminum asam folat terkdang suami saya minta minum asam folat juga apabila ingat, saya pernah membaca asam folat bagus dlm proses pembentukan sel telur dan sel sperma. Jadi saya berpikir tidak ada salahnya sebelum memulai program mengusahakan yang terbaik yang saya bisa lakukan. Selain itu sebelum memulai program saya berusaha menaikan berat badan saya, Karena saya sebelumnya memiliki BMI (body mask indeks) yang berada di bawah nomal alias terlalu kurus, hehe..
Saya berangkat ke Surabaya saat hari kedua menstruasi, sampai bandara siang hari dan langsung ke klinik farina untuk registrasi dan ketemu dokter di mintakan untuk langsung USG serta cek darah lengkap keesokan harinya karena saya dari daerah saya tidak ada membawa hasil lab apapun. Saat saya konsul pertama seharusnya diminta suami ikut karna kami seharusnya periksa darah d awal itu berserta suami+istri yang periksa, akan tetapi berhubung suami masih ada kerjaan baru bisa menyusul keesokan harinya saat menstruasi H4. Dokterpun setuju saya diperiksa terlebih dahulu, apabila ternyata hasil lab suami bermasalah saya siap di cancel di tengah2 program. Sore hari sepulang dari klinik saya menelfon cathering bu diny untuk ikut cathering bayi tabung. Sebenarnya cathering ini cuman opsional aja, tidak wajib, cathering yang berasal dari luar klinik bayi tabung. Kebetulan 2 orang teman saya yang berhasil program memakai cathering ini saya akhirnya juga ikutan latah untuk cathering juga, hehe..
Hari kedua saya di Surabaya (menstruasi H3) saya paginya sebelum sarapan langsung jam 7 pagi datang ke klinik untuk periksa darah lengkap, menunggu hasilnya saya sarapan dulu hingga siang dan setelah ada hasilny saya konsul kembali ke dokternya. Disana jelaskan mengenaik prosedur bayi tabung, dan mulai dari sore saya sudah bisa di suntik gonal F sebanyak 1,5 ampul (115,5mg) setiap hari selama 8 hari berturut2. Apabila hasilnya sesuai prediksi dokter maka hari ke 9 akan di suntik percah telur (injeksi ovidrel). Selain itu saya juga di berikan resep oleh dokternya asam folat yang diminum sekali sehari.
Hari ketiga kempat kelima merupakan jadwal saya suntik yang ke2,3,4. Tidak ada perubahan saat ini, mungkin saya sedikit enek aja sama cathering Karena saya bosan porsi makannya besar, setiap hari di kasih 6 butir telur, serta minum susu anmum maternal di campur peptisol (atas saran bu diny). Sebenernya tidak ada yang khas dari cathering, intinya makanan yang mengandung tinggi protein. Setiap hari di kasih ikan salmon, sayur yang mengandung kacang2n, danging, ikan, kacang ijo tanpa santan, jus alpukat, jus tiga diva (wortel tomat apel). Apabila saya lagi bosan terkadang terlurnya saya makan bagian putihnya saja memakai kecap atau saos.
Hari keenam saya di surabaya saya dilakukan USG dan cek hormon dan dikatakan untuk suntikan di tambah 1 macam suntikan lagi yang fungsinya agar sel telur yang ada tidak pecah duluan sebelum waktunya. Jadi mulai hari ini untuk suntikan ke5,6,7,8 ini saya di suntik cetrotide dan gonal F 115,5. Saya memilih menyuntik sendiri di rumah saudara dari pada setiap hari bolak balik ke farina.
Hari ketujuh dan kedelapan saya habiskan dengan shoping, jalan2, nyalon (refreshing) agar bs lbh rileks. 2 hari yang bener2 enjoy karna saya tidak perlu ke klinik.
Hari ke Sembilan di Surabaya, pagi saya kembali ke farina untuk jadwal cek hormone dan USG. Dari hasil USG dikatakan sel telur saya lumayan banyak. Dan di sarankan dokter kandungannya (waktu itu kena jadwal dr.Ashon) untuk meminum sari kutuk untuk membantu mengurangi resiko OHSS. Dari hasil homon di daparkan estradiol 3000 lebih. Dokter andrology (dr.hamdani) mengatakan saya bisa di ambil sel telurnya / OPU (ovum pick up). Akan tetapi untuk proses tanam embrio (ET/ embrio transfer) tunggu liat keadaan saya dulu. Dan untuk suntikan ke8 kali ini dosis gonal F diturunkan menjadi 1 ampul (75 mg).
Hari ke sepuluh saya mendapat suntikan terakhir yakni suntik pecah telur. Dan di rencanakan untuk OPU (di sambal sel telur) hari ke duabelas saya di Surabaya.
Hari kesebelas saya di Surabaya diisi dengan bersantai agar lebih rilek menghadapi hari esok (maaf rada lebay) hahaha..
Hari kedua belas saya di surabya di mana saya di lakukan OPU, malamnya saya diminta puasa terlebih dahulu. Untuk proses OPU sndiri di ferina tidak memakai bius seperti di Jakarta Malaysia maupun kota2 besar lainnya. Untuk skala sakitnya beda2 setiap orang, akan tetapi menurut saya sakitnya msih bisa di tahan ko. Dari OPU di dapatkan sel telur 17. Sama dokter di berikan pilihan untuk sel telur di simpan dan di tanam nanti atau mau di tanam sekarang tetapi dengan resiko OHSS. Saya memilih di tanam sekarang walau dengan resiko OHSS. Dokterpun akhirnya bilang “liat nanti yaa bu lusa kita USG dulu, apabila hasilnya bagus hari kelima dari hari ini kita tanam”. Setelah proses OPU saya pulang dan istrirahat di rumah saudara.
Hari ketiga belas di Surabaya saya berdoa semoga telur telur yang sudah d ambil pada sehat dan bisa membelah menjadi embrio, saya sadar karna kemampuan dokter cuman untuk mengambil sel telur dan sperma, untuk proses keberhasilan penyatuan antara sel telur dan sperma itu merupakan Kuasa-Nya.
Hari keempat belas di Surabaya saya ke farina untuk melakukan USG, melihat apakah saya mengalami OHSS atau tidak. Alhamdulillah ats KehendakNya saya tidak mengalami OHSS dan bisa melakukan ET (embrio transfer) pada hari ke lima nanti.
Hari kelima belas dan keenam belas di Surabaya saya bawa refreshing, berdoa, serta ziarah ke sunan ampel, berdoa dan lebih memasrahkan diri KepadaNya. Saya juga sudah pindah ke penginapan/hotel yang berada dekat klinik farina selama 2 minggu kedepan agar setelah proses penanaman embrio nanti saya tidak banyak gerak.
Hari ketujuh belas saya di Surabaya merupakan proses ET (embrio transfer) di lakukan, sebelum proses ET saya makan terlebih dahulu dengan porsi sedikit untuk mengganjal perut. Setelah saya selesai sarapan saya di minta untuk minum aqua satu botol tanggung (600ml) dan menahan untuk tidak pipis. Sambil menunggu rasa ingin pipis saya beserta suami di panggil ke ruangan dan di jelaskan suster dari 17 sel telur kemaren terdapat 8 sel telur yang membelah. 2 di tanam dan 6 bisa di simpan. Untuk ET sendiri sangat sebentar prosesnya paling hanya sekitar 5-10 menit dan tidak sakit. Setelah di lakukan penanaman kita dipakaikan pampers oleh suster dan posisi kaki di naikan. Setelah ET kita bisa istrahat di klinik ferina sampai malam, stelah malam kita bisa balik ke penginapan/hotel. Setelah proses ET ini saya bener2 berpasrah KepadaNya karna tugas dokter cukup sampai disini, penentu keberhasilan yg Maha Kuasa. Dokter sendiri tidak tau mengapa pada ibu A embrio bisa menempel dan pada ibu B tidak. Kita sebagai hamba cuman bisa melakukan sebaik dan semampu yang kita bisa.
Hari kedelapanbelas saya istrahat bedrest di hotel dan masih menggunakan pampers. Sebenarnya dokter bilang tidak masalah untuk jalan keWC atau aktivitas seperti biasa asal tidak kecapean, akan tetapi saya pribadi orangnya parnoan, dari pada saya parnoan dan saya stress sndiri makany saya memutuskan untuk bedrest total kecuali BAB ke WC.
Hari kesembilan belas di Surabaya saya jadwal suntik penguat. Pagi sebelum ke klinik ferina untuk pertama kali saya mandi setelah ET dan membersihkan badan, rasanya benar2 fresh. Di ferina saya menggunakan kursi roda mungkin rada lebay karna yang lainnya pada gak pakai kursi roda segala, akan tetapi tidak ada salahnya kita ingin berusaha semampu kita, untuk hasil kita serahkan kepada yang di Atas. Pulang dari ferina saya kembali pakai pakai pampers seperti hari sebelumnya.
Hari keduapuluh di Surabaya saya masih memakai pampers dan bedrest.
Hari keduapuluh satu di Surabaya saya memutuskan untuk berhenti memakai pampers Karena secara teori embrio sudah menempel di rahim pada hari ke 6-7 setelah proses penyatuan sel telur dan sperma. Hari ini saya ke WC seperti biasa, makan duduk seperti biasa, akan tetapi selebihnya saya lebih memilih berbaring di Kasur.
Hari keduapuluh dua saya juga masih seperti hari kemaren istrahat seharian di hotel.
Hari keduapuluh tiga di Surabaya jadwal suntik penguat ke ferina, saya kembali mandi dulu paginya sebelum ke ferina,, dan saya masih menggunakan kursi roda, akan tetapi sekarang saya sudah berani jalan2 di hotel menggunakan kursi roda dari pada saya bosan di kamar.
Hari keduapuluh empat sampai duapuluh enam saya masih berada di hotel, setiap pagi suami mengajak saya menggunakan kursi roda kelantai 2 balkon hotel untuk sarapan sembari menikmati udara luar, sangat beruntung saya memiliki suami yang sangat baik dan perhatian. Saya sempat pesimis gagal Karena saya tidak ada mual, dan tidak ada tanda2 seperti orang hamil, yang muncul malah gejala seperti mau menstruasi (payudara terasa lebih kencang). Akan tetapi suami saya menyuport saya agar berpikir optimis. Disini menurut saya dukungan suami sangat membantu menguatkan saya.
Hari keduapuluh tujuh di Surabaya merupakan hari yang menegangkan dimana saya paginya di periksa darah kemudian pulang, sore harinya kembali ke klinik untuk membacakan hasilnya. Menunggu sore hari merupakan hari yang sangat panjang bagi saya, menunggu antren dokter terasa begitu lama. Alhamdulillah setelah masuk ruang dokter di jelaskan dari hasil darah di dapatkan kadar HCG 222 yang artinya saya positif hamil. Saya langsung minta surat pengantar untuk pulang ke Kalimantan tapi dokter menyarankan menunggu 3 minggu untuk USG pertama. Dokter menyarankan saya pulang dulu untuk hari ini berdiskusi dengan keluarga, apabila memang ingin pulang ke Kalimantan boleh datang lagi besok untuk meminta surat pengantar.
Sekian cerita mengenai IVF saya selama di ferina Surabaya (klinik dr.aucky sp.And). Jangan pernah menyerah, semoga teman2 yang belum memiliki momongan segera dikasih momongan. Mohon doanya sekarang sedang hamil 17 minggu semoga dede yang dikandung selalu di beri kesehatan, sehat jasmani rohani dan lengkap sempurna sampai dede dewasa kelak. Amiin..