Saya berusia 28 thn, pernikahan saya menginjak umur mau ke 3thn. Suami saya berumur 34 thn. Disini saya ingin sharing, sepertinya banyak bukan sedikit. Tapi untuk pertama kali saya sharing all my true life pada forum umum, tapi saya sudah amat sangat membutuhkan pendapat, terutama dari yang ahli tentunya. Dan juga saya mohon maaf kalau bahasa saya agak kacau alias tidak teratur.
Saya dari remaja sampai sekarang mengalami dan masih Mens yg amat sangat tidak jelas. Mens pertama saja saya tidak tahu. Saya jabarkan secara rinci saja ya historis saya ;
- waktu smp selalu dikasih minum air rebusan daun sirih oleh ibu saya, itu hampir tiap hari 1 gelas bening kecil(kaya ditukang jamu).
- saya pernah ke salah satu Paranormal, disitu saya dibilang pernah jatuh terjerembab pantat duluan, jadi mium saya menutupi rahim. lalu saya dikasih ratusan pil, yg saya lihat sih seperti pil tuntas atau semacamnya.
- waktu sma saya pernah diajak ke salah satu Dokter (saya lupa Dokter Kulit & Kelamin atau Dokter Kandungan) di RS, pada saat itu saya tidak mengerti jadi saya nurut saja. Diruangan Dokter tersebut mengantri banyak Ibu-ibu dan ada remaja juga, semua pakai handuk(bawah) tidak pakai bawahan semua. Dan saya pun disuruh begitu, melepas semua bawahan. Pas giliran saya, ternyata Dokter tersebut hanya melihat (maaf) kemaluan saya dan menyentuhnya dengan kain handuk hangat, yg entah itu bekas orang lain atau bukan. Sudah saja begitu, dan hanya bilang “ga pa pa, mens ga teratur wajar masih 17thn…”. Terus saya dikasih obat antibiotik dan Gymnas.. (saya lupa dan saya hanya ingat awalannya saja).
Setelah itu, saya tidak pernah ke Dokter dan Alternatif lagi, dan juga Mens saya tetap tidak lancar. Kalaupun Mens, hari pertama sampai ketiga saya pasti kesakitan setengah mati sampai bagain tubuh saya yang kanan mati rasa dan bibir saya sampai ungu. Dan itu pasti berulang kalau saya Mens. Tapi sekarang tidak separah dulu.
Saya akan bercerita tentang masa lalu saya selain yg diatas, mungkin bisa menjadi jawaban atau saran dari teman2 bahwa memang karna Masa Lalu lah sampai sekarang kami belum dikaruniai Anak.
Berawal tahun 1999, saat itu saya berumur 17 thn. Saya mempunyai seorang pacar (bukan suami saya), waktu itu saya teramat sangat kurang Iman sehingga tergoda untuk melakukan perbuatan yg seharusnya dilakukan oleh suami istri(untuk pertama kalinya). Saat itu terjadi begitu saja, yg saya ingat darah yg keluar dr miss V saya amat sangat banyak dan ternyata itu belum terjadi apa2, baru dipaksa saja(belum sampai tahap sampai masuk). Akhirnya kami sudahi, next nya kami melakukan lagi tetap berdarah dan seterusnya. Yang saya ingat, setiap kali kami berhubungan, entah itu berhasil atau tidak saya selalu dikasih oleh pacar saya itu pil genecosid (kalau ga salah). Dan lama-lama saya tahu ternyata itu obat untuk Mens. Dan selama terjadi hubungan tersebut, saya tidak pernah kecolongan. Dan kamipun akhirnya putus.
Pada tahun 2000, saya punya pacar baru lagi. Dan pada tahun itu saya menjadi sangat aktif merokok, tadinya hanya iseng tapi menjadi kebutuhan. Bodohnya saya waktu itu dengan pacar saya melakukan hal yg sama lagi(hubungan suami istri). Singkat cerita selama 2thn melakukan tapi tidak pernah kecolongan saya Hamil,dan memang tidak megharapkan Hamil diluar nikah dan tidak mengkonsumsi obat2 untuk Mens. Setelah berjalan 2thn, kamipun putus.
Antara tahun 2002 sampai 2004 saya aktif merokok dan ditambah dengan minum-minuman alkohol, tapi tidak samapi tingkat pemabuk. Bisa dibilang 1 hari ada 2 gelas minuman beralkohol saya minum.
Tahun 2004 saya berpacaran lagi dan stop minum. Saya merokok sehari pasti minimal 2 bungkus. Dengan pacar saya yg inipun kami berhubungan layaknya suami istri. Saya tidak pernah mengkonsumsi Obat2 untuk Mens. Dan lagi-lagi saya tidak pernah kecolongan Hamil, padahal sempat selalu saya sengaja biar (mungkin) Hamil.
Tahun 2005 saya bekerja dan pindah ke daerah bogor, tentunya denga pacar saya tersebut. Di daerah Bogor tersebut, kami berdua sama2 terserang(yg sampai sekarang saya tidak tahu apa itu)bintil2 seluruh badan tp gatalnya hanya sedikit. Dan berlangsung awal-awal kami pindah ke daerah bogor, sekitar 1bulan. Dan selama hubungan tersebut dari tahun 2004 samapai 2006 saya tidak pernah kecolongan Hamil. Tahun 2006 kamipun putus.
Tahun 2008 saya menikah dengan suami saya sekarang yg bukan diantara mantan2 saya itu(dan suami saya tahu semua historis saya, Tuhan memberikan anugrah yg tidak terkira memberikan suami yg menerima apa adanya).
Ada yg terlewatkan, saya berhenti merokok tahun 2006 dan diantara tahun 2006 sampai 2008 saya mencoba mendatangi Dokter lagi di jatim. Dan awalnya divonis Kista. Tapi saya pindah Dokter di Jakarta ternyata bersih, malah vonis yg baru yaitu rahim saya kecil. Jadi saya diterapi(sebutannya) dengan 3 bulan dikasih obat hormon dan lalu 3 bulan kemudian mens. Dan terus menerus begitu, jadi saya pun menyerah alias cape minum2 obat2 terus.
Tahun 2008, setelah menikah saya masih tetap mens nya tidak teratur. Saya dan suamipun sepakat memeriksakan kembali ke dokter di dekat tempat tinggal kami tepatnya di RS Hermina. Disitu ada salah satu dokter yg terkenal bagus dan tokcer (sebutannya). Kamipun mencobanya, dan ternyata kata dokter tersebut saya ada peradangan di panggul, jadi harus di sinar (saya lupa sebutan dokternya) alias diterapi selama sampai radangnya luruh. Atas seijin suami, saya pun menjalani. tiap hari nonstop selama 3 bulan itu saya di sinar dan dikasih abotyl vagina.
Setelah 3 bulan berlalu, dokterpun menyarankan program dan giliran suami saya diperiksa spermanya. Karena setelah bersih, oleh dokter tersebut hanya bilang “rahim kamu bagus, normal dan sudah bersih dan intinya baik-baik saja..sekarang tinggal coba kurusin badan dan tidak berpikir tegang tentang harus punya anak…relax saja..”. Memang berat badan saya saat itu 86KG. Setelah anjuran dokter, giliran suami saya yg diperiksa, ya mungkin namanya laki-laki ya, dia merasa malu, ga enak, atau mungkin jengah. Karena harus mengeluarkan sperma di RS. Akhirnya tidak terlaksana sampai sekarang.
Dan juga latar belakang keluarga saya, ada beberapa dari adik-adik tiri (satu bapa) dan adik kandung Ayah saya belum dikaruniai anak sampai sekarang. Sedangkan dari suami saya, dari pihak Ibu mertua saya ada beberapa dr anak-anak kakaknya Ibu mertua saya belum juga mempunyai anak. Dan dari tiap keluarga ada salah satu anak kakaknya Ibu mertua saya itu belum dikaruniai anak. Apakah itu juga jadi bahan pertimbangan?
Setelah pengobatan dokter yg terakhir, sampai sekarang saya tidak pernah lagi ke dokter untuk cek apapun. Saat ini saya sedang fokus Akupuntur untuk pelangsingan dan ingin hamil. Dokter akupuntur tersebut menyarankan diturunkan dulu, dan memang terbukti 1 bulan saya turun 7KG. Tapi karena terpotong ada musibah Ayah saya meninggal jadi akupuntur agak terabaikan. Biasanya saya akupuntur 1 minggu sekali, dikasih obat herbal untuk 1 minggu dan teh untuk diminum.
Sangat panjang yg saya ceritakan. Saya sudah tidak tahu harus bagaimana, ingin berobat tp tidak mau minum2 obat2 dari dokter dulu. Mungkin teman-teman ada saran atau kritik atau pandangan, apakah benar akibat masa lalu saya jadi ada kemungkinan saya belum punya anak.
Apa yg harus saya lakukan?
Langkah apa yg aman untuk saya ambil?
Bagaimana mengasih pengertian pada seluruh keluarga bahwa kami berdua cape melakukan pengobatan sana sini, sedangkan kami berdua khususnya suami saya tidak memeprmasalahkan mengenai anak.
terimakasih atas perhatian dan waktunya untuk membaca pengalaman hidup saya.
regrad,
Ananda