Category Archives: Adopsi anak

Ivf ke 2 berhasil – Hapsari

Haiii..

Sudah lama jadi silent reader disini hehhe kemarin-kemarin janji dalam hati kalo program bayi tabung ke-2 ini berhasil mau sharing disiniii…

Saya dan suami sudah 6 tahun menikah dan belum di karuniai anak,,tidak mudah perjalanan kami untuk mendapatkan keturunan sudah kami tempuh baik secara medis ataupun secara alternative tapi semuanya masih gagal..Ivf pertama saya dilakukan di rs loh guan lye,penang dengan Dr.Devindran pada tahun 2015 dan hasilnya negative:(( saya sempat terkena OHSS setelah OPU dilaksanakan tp ET tetap dilaksanakan karena saya baru tau kalo kena OHSS setelah kodisi nya semakin parah..

Saya pulang ke jakarta dengan hasil negative dan airmata yg tidak berhenti menangis karena sudah berharap banyak akan berhasil pada program bayi tabung,..rasa trauma untuk memulai lagi tentu ada,mental saya benar benar droop sehingga setiap mendengar bayi tabung saya seperti ketakutan hehehehe

Ketika saya masih larut dalam sedih,suami berusaha menghibur hati saya,,dia berkata “kita coba normal dl yah setelah ivf ini,kalo smp bulan mei 2016 kamu belum berhasil hamil juga,coba yuk kita adopsi anak” kata katanya sungguh menenangkan batin saya yang sedang hancur…

Seiring berjalan waktu..seperti orang orang tua bilang bahwa ucapan adalah doa itu adalah benar..rencana untuk mengadopsi anak benar terjadi pada bulan mei 2016 dimana saya mendapatkan info bahwa ada ibu tidak mampu mau menyerahkan anaknya untuk di adopsi..dan mungkin memang anak tersebut berjodoh dengan kami maka anak ini telah bersama kami selama 1 tahun 5 bulan dan menjadi anak penghilang sedih dan luka saya,cerianya memberi kami semangat untuk terus berjuang memperoleh keturunan dari rahim saya sendiri..

Pada september 2017 disaat saya benar benar siap memtal melakukan program bayi tabung lagi maka saya dan suami memutuskan mengikuti program bayi tabung di jakarta yaitu tepatnya di Klinik morula di BIC,jakarta dengan dokter irham suhaemi..

Kenapa ga sama dokter ivan??bunda kan identik sm Dr.ivan..pengen bgt sih cuma liat antrian nya ngga d..suami ga suka yg terlalu antri atas rekomendasi teman makan saya putuskan dengan dokter irham,dengan membawa file file kami terdahulu kami konsultasi dengan dr irham..dan karena saya dtg pada mens hari ke-2 maka saya bisa langsung di cek kondisi telur saya Dan screening test suami dan istri..hasil akan di peroleh besok dan akan di kabari oleh suster coordinator pasien apakah bisa lanjut untuk mulai suntik stimulasi telur..

Esoknya mendapat WA dr suster dahlia bahwa hasil lab oke dan saya bisa lsg untuk memulai suntikan..dosis yg di berikan puregon 150,dosis pertama diberikan secara perlahan karena saya cerita pernah punya pengalaman OHSS

kegiatan suntik memyuntik berlangsung selama kurang lebih 2 minggu..dan setelah dirasa cukup makan tindakan OPU dilaksanakan..pada saat Opu di dapat 16 telur dan yang berhasil menjadi embrio sebanyak 4 dengan kualitas 2 good dan 2 moderate di hari ke 3 setelah OPU,maka tindakan ET dilaksanakan pada hari ke-3 setelah Opu, embrio yg di masukan 2 buah yaitu kualitas good dan moderate.

Setelah tindakan ET dilaksanakan pd tgl 26 september 2017 maka 14 hari kedepan akan menjadi masa 2ww saya sampai dengan tanggal bagi raport tanggal 9 oktober 2017..selama masa 2ww saya tidak bedrest total,saya tetap melakukan aktivitas sholat serta bab dan bak kekamar mandi cuma ga ngelakuin apa apa memang jd maen maen sm anak saya dan mewarnai buku anti stress he3

4 hari sebelum penerimaan raport saya terkena OHSS dan terpaksa harus menginap di rumah sakit selama 2 hari,,tp OHSS kali ini membawa berkah hehe mungkin memang kepingin dr si adek bayi yah ketemu sama yg namanya dokter ivan sini nah jodoh banget pas di rawat pas dokter irham cuti jd dokter penggantinya dokter ivan hahah ga perlu antri tapi beliau yg dtg ke ruangan saya wkwkwk

Tanggal 9 yg di nanti nanti datang juga jam 6 pagi saya sudah ambil darah untuk cek bhcg saya di lab rs bunda,supaya hasil diterima lsg oleh dokter irham 4 jam kemudian…dan hasil yg dinanti tiba pukul 11 saya dan suami sudah ada di BIC mengambil hasil lab dan mendapatkan hasil BHCG saya di angka 130.30 dan dokter menyatakan saya positif hamil 4 minggu…tanggal 23 oktober ini akan menjadi Usg pertama kali untuk melihat kantung janin dan sekaligus hari ulang tahun saya..

Tuhan memang tidak pernah tidur,akan memberi disaat dan waktu yang paling tepat mungkin yg special di hidup saya yaitu tepat di hari ulang tahun saya nanti saya akan memdengarkan detak jatung dr bayi yg sudah kami nantikan selama 6 tahun lamanya…

Share
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 4.33 out of 5)
Loading...

Saran dan support moril agar aku dapat tegar dalam menjalani hidup ini – N4n1

Sebelumnya aku minta maaf klo aku salah forum dalam menumpahkan beban yang selama ini aku pikul sendiri sekali lagi aku minta maaf.

Aku seorang permpuan yang telah melakukan kekhilafan dan harus menanggung konsekwensi dari kesalahan yang telah aku lakukan; aku sudah tak tahu harus melakukan apa untuk bisa menebus semua kesalahan, selain memohon ampunanNya. Hari-hari aku lalui dengan terasa teramat berat, bahkan terlampau berat untuk aku lalui seorang diri di kota yang juga asing bagiku.

Aku tak tahu harus mulai darimana untuk menumpahkan rasa derita ini, aku juga tak tahu harus curhat pada siapa, karena kalau aku lakukan curhat pada orang aku kenal, jelas ini hanya akan menambah beban batinku semakin berat.

Bermula dari sekitar setahun yang lalu, saat aku kenal dengan seorang, dari dunia maya dan komunikasi kami terus berlanjut dengan baik, baik melalui internet maupun HP, karena memang jarak kami berjauhan. Dan semakin hari hubungan kami semakin dekat, tak terasa sudah empat bulan kami menjalin perkenalan, dan akhirnya dia mengajak untuk kopi darat (bertemu) karena kebetulan dia ada kerjaan keluar kota yang melewati kota aku tinggal. Aku pun mengiyakan pertemuan itu; dan kami pun bertemu untuk pertama kalinya pada pertengahan 2011; pertemuan itu berlangsung singkat kami hanya ngobrol ngalor-ngidul sambil makan, setelah itu kami berpisah.

Sejak pertemuan itu komunikasi kami semakin inten, sekalipun hanya sekedar menanyakan apakah sudah makan apa belum? Selang sebulan kemudian dia mengajak ketemuan lagi. Pertemuan kali kedua sudah tidak secanggung pertemuan kali pertama; kami lebih bisa berbicara terbuka dan tertawa terbahak-bahak karena lelucon yang dia ceritakan dan setelah itu kamipun berpisah.

Selang dua hari dari pertemuan itu dia menghubungiku via telephone dan menyampaikan isi hatinya, bahwa dia menyukaiku, aku pun terdiam tak bisa berkata-kata; karena sejujurnya dalam hati kecilku aku juga menyukai dia, dan di seberang sana dia terus berkata-kata, bahwa aku tak perlu memberikan jawaban sekarang.

Singkat cerita kamipun menjalin hubungan jarak jauh, dan sampai akhirnya kami melakukan khilafan, dan kini aku hamil, aku coba untuk memberi tahu dia tentang keadaanku, awalnya dia masih memberikan harapan namun sering dengan itu aku semakin sulit komunikasi dengannya hingga akhirnya no hpnya tidak bisa lagi dibubungi dan sialnya aku tak tau pasti dimana alamat dia tinggal. Saat ini usia kandunganku sudah berjalan 4 bulan dan rasanya semakin sulit bagiku untuk bisa menyembunyikannya, hingga akhirnya aku putuskan untuk pergi merantau menyembunyikan kehamilanku dari orang-orang yang aku kenal, dengan harapan di kota lain aku dapat pekerjaan.

Kenyatan memang tak selalu sejajar dengan harapan, sudah sebulan aku di rantau tapi tak satu pekerjaan pun aku peroleh, bekal yang aku bawa sudah mulai menipis, bahkan barang-barang yang aku bawa satu persatu aku jual untuk bertahan hidup. Setiap hari aku berjalan kaki menyusuri jalanan untuk mencari lowongan keperjaan. Sudah 5 kali interview aku lakukan tapi sampai kini belum ada kepastian, dan entah sudah berapa warung yang kusinggahi hanya sekedar minta minum dan menawarkan jasa (tenaga cuci piring) dengan upah sepiring nasi.

Aku sudah tidak tahu lagi apa yang bisa aku lakukan untuk tetap bisa bertahan. Menangis sudah telalu sering sampai rasanya airmata ini habis. Dan setiap ada kesempatan ke warnet dan membuka email aku selalu berharap ada balasan dari lamawan keperjaan yang aku buat. Tapi sepertinya kemujuran itu jauh dariku.

Tak terbayangkan olehku sebelumnya bahwa perjalanan hidupku akan seperti yang ada dalam sinetron-sinetron TV, tapi ini benar terjadi. Hari ini aku baru saja menjual HP, entah nanti aku harus jual apa lagi untuk bisa melanjutkan hidup yang teramat berat ini. Aku juga nggak tau pada siapa aku harus mengadu, mungkin dengan kutulis disini akan sedikit mengurangi beban, atau setidaknya ada saran atau kesempatan yang dapat diberikan padaku.

Aku benar-benar galau dan aku berharap ada pembaca dapat memberikan saran dan support moril agar aku dapat tegar dalam menjalani hidup ini.

n4n1.green@yahoo.com

Share
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (11 votes, average: 3.00 out of 5)
Loading...

Biarpun pakai donor telur usaha saya …… – Flowers

Salam sejahtera,
Ibu2 & Bapak2 seperjuangan untuk sebelumnya saya mohon maaf kalau identitas saya rahasiakan.
Saya tinggal selama 14 thn di IBU KOTA di salah satu negara di EROPAH. Suami saya WNA Eropah. Lama menikah 7 thn. Thn 2005 saya pernah operasi untuk angkat Endometrios di rahim sebelah kiri. 1 thn saya dilarang hamil biar jahitan bekas operasi sembuh benar. Sampai thn 2007 buah hati belum datang juga, kami memutuskan bayi tabung dng protocole yg sangat panjang & sangat rinci untuk kami berdua.

Waktu pengecekan ternyata Endometrim saya tumbuh lagi malah di 2 tabung tersumbat semua + sperma suami tidak begitu TANGGUH padahal waktu itu kami BERUMUR 34 thn jadi belum begitu tua.
Prof.dr juga menerangkan bahwa keadaan rahim saya lebih tua dari umur saya, Kami tak tahu kenapa kami punya kelemahan itu, Padahal kami pasangan dg berat badan ideal, rajin berolah raga malah itu Hoby kami. POLA makan juga selalu kami perhatikan rata2 Organic Food, Kami tidak perokok & peminum, Siklus haid saya teratur dari dulu, tapi entahlah…. Prof.dr bilang itu penyakit Misteri semua orang bisa terkena tak pandang bulu.

Saya tak perlu menjelaskan seluruh protokol bayi tabung secara rinci karena, pil2 & obat2 suntik semuanya HAMPIR = yang di Indonesia & juga di negara lainnya, hanya waktu pertama kali program bayi tabung, kami harus tanda tangan surat persetujuan untuk segala macam a/l : ambil darah yg akan digunakan untuk segala macam test vaksin imunisasi juga DNA yg hasilnya 2 bln kemudian, harus konsultasi dg Psikiatri juga psikolog di tambah pengobatan alternatif saya a/l: Akupuntur, Homeopathy, Jamu/Madu, Pijit…Peramal… dls….semua saya lakukan.

3 kali saya bayi tabung dng cara yg canggih & maksimal dari thn 2007 sampai thn 2009 sampai lemari obat2an saya penuh dg obat2 untuk bayi tabung. Setiap program bayi tabung Prof. dr kasih resep obat untuk 4 bln inseminasi jadi saya ambil berpak-pak obat2 itu di apotek. Sayangnya semua bayi tabung saya gagal total biarpun dosis obat2an tinggi, saya hanya bisa menghasilkan 1/ 3 telur dan semuanya tak bertahan hidup = tak sempat di buahi sperma suami. Sedih hati saya tiap kali gagal saya hanya menangis & meratap (suami saya menangis secara sembunyi di kamar mandi).
Tapi kami tak patah niat karena kalau masih memungkinkan kami mau coba lagi, untungnya semua program bayi tabung ini ditanggung oleh ASKES kami jadi semuanya GRATIS 100% .
Tapi apa daya pihak Prof.dr2 di RS itu memutuskan kami tak BERHAK bayi tabung lagi karena lihat SITKON telur saya jadi kami disarankan untuk DONOR TELUR (DT).

Kesal & sedih hati saya saking kesalnya obat2an sisa bayi tabung saya buang ke tempat sampah (tapi saya benar2 MENYESAL setelah obat2 itu jauh ) saya pikir bisa kasih orang yg senasib dg saya untuk amal apalagi banyak obat2 yg tersisa tapi masih baru & belum saya buka, saya tahu harga obat2an itu berjuta2.
Waktu itu saya putus asa & kesal sekali karena untuk ikut DT di negara ini kami harus menunggu 3 s/d 5 thn karena banyak peminta tapi tak banyak pendonor kecuali kalau kami bawa donor sendiri (syaratnya seorang ibu berumur di bawah 36 thn & sudah beranak) maka program DT saya langsung di laksanakan.
Saya meminta adik & ponakan saya di DESA (semuanya masih muda, berkeluarga & punya anak) kalau mereka bersedia jadi donor tentunya mereka saya bawa ke Eropa. Sayangnya setelah saya jelaskan apa itu inseminasi dari awal sampai akhir (DT protokolnya sama dg bayi tabung cuma berakhir sampai OPU), mereka ketakutan apalagi untuk OPU pake anestesi segala mereka tak mau biarpun saya kasih imbalan.
Tak ada pilihan lain saya cari2 di internet kalau ada wanita yg bersedia jadi DT, tentunya saya kasih imbalan meskipun di negara ini imbalan dilarang & bisa di hukum penjara/denda tapi saya tak perduli. Saya cari dulu di negara ini kalau tak ketemu, kami bertekad DT di negara lain. Informasi RS2 & klinik2 fertilitas di negara2 Eropah & lainnya saya catat & simpan.

Untungnya saya menemukan 2 ibu yg bersedia jadi donor, Saya sebut saja ibu A & ibu S.
* Ibu A berumur 28 thn & sudah punya 3 anak, tinggal di kota L sebelah utara (300 km dari kota saya) tapi dia masih menyusui anak terakhirnya, jadi saya harus nunggu sampai dia selesai masa menyusuinya.
Ibu A ini tak mau IMBALAN SEPESERPUN dia bercerita dulu dia pernah keguguran saat usia kehamilannya baru 4 bln, Sejak kejadian itu DIA berjanji dg TUHANNYA bahwa kalau dia beruntung hamil lagi & punya anak dia mau jadi pendonor telur untuk menolong orang2 seperti saya. Saya jadi terharu membaca @nya.
* Ibu S berumur 19 thn, punya anak 1 & lagi hamil 7 bln dia tinggal di kota SM sebelah selatan (150 km dari kota saya) & saya juga harus nunggu sampai dia melahirkan. Dia meminta imbalan tapi tak perduli berapa saja katanya. Saya juga tidak perduli yg penting siapa yg pertama siap jadi donor itu yg saya pilih.

Hampir 1 thn saya tunggu, saya selalu rajin minta kabar dari ibu2 itu, kami malah sempat tukeran foto & kartu pos. Tapi akhirnya Ibu S mengundurkan diri karena dia mengalami pendarahan banyak waktu dia melahirkan & dokter ginekolognya menganjurkan dia untuk membatalkan jadi DT karena banyak resikonya, jadi harapan saya hanya ibu A.
Akhirnya Bulan Februari 2010 Ibu A siap untuk program DT untuk saya, tapi dia tak mau di kota saya alasanya karena dia punya 3 anak yg masih BALITA jadi repot untuk perjalanan PP 300 km.
Tak ada solusi lain saya & suami pindah program DT di RS di kota L, semua program baik kami & ibu A semuanya GRATIS hanya ongkos kereta api PP bayar sendiri tapi nanti dikembalikan oleh ASKES kami. Ibu A mulai melakukan test dari A sampai Z di RS di kotanya & selesai +- 6 bln kemudian. Waktu OPU ibu A menghasilkan 30 telur yg semuanya sangat bagus.

Dan menurut UU di negara ini TELURNYA BUKAN UNTUK SAYA tapi untuk pasangan2 lain yg bermasalah = saya, Tapi juga yg RASnya = ibu A yg bermata hijau kelabu & berambut pirang. Setiap pasangan hanya berhak 5 telur untuk dicampur dg sperma suaminya masing2, (identitas pasangan2 itu & identitas ibu A sangat DIRAHASIAKAN oleh pihak RS, jadi mereka tidak bakalan saling kenal). Sebagai gantinya karena saya bawa pendonor (ibu A) program DT kami di nomer satukan malah kami berhak ikut 2x DT (tanpa harus bawa pendonor lagi) kalau programme DT yg pertama kami gagal.

Hanya sayangnya di kota L ini belum ada dlm daftar pendonor yg RASnya seperti saya (RAS ASIA) semua identitas pendonor untuk saya ini di RAHASIAKAN oleh pihak RS, mereka hanya menjelaskan saja. Saya sudah menduga sebelumnya karena saya tahu di kota L ini, rata2 penduduknya berkulit sangat putih dg bintik2 coklat di kulitnya, bermata biru, hijau, kelabu & coklat terang dg rambut asli yg berwarna kuning emas atau pirang. Sedangkan saya bermata sipit dg kulit sawo matang & suami saya berkulit putih biasa bermata coklat terang & berambut pirang.
Prof.dr kasih 2 pilihan kepada saya, solusi pertama : tunggu, mungkin kalau beruntung ada pendonor RAS ASIA mungkin 1s/d 5thn tunggu atau mungkin tidak ada sama sekali, Solusi ke 2 : menerima pendonor yg RASnya seperti SUAMI saya (jadi kalau saya beruntung hamil & melahirkan, anak saya berwajah 100% Eropah). Saya kecewa sekali mendengarnya tapi karena saya pingin punya anak dari rahim sendiri saya tak mau tunggu lagi, solusi ke2 saya terima. Kamipun mulai siapkan dokumen2 yg di minta oleh UU negara ini untuk protokol DT, a/l : kami harus bikin surat perjanjian yg isinya macam2, disaksikan & di tanda tangani oleh NOTARIS, konsultasi dg psykolog & test DNA lagi.
Cuma enaknya hanya Pihak pendonor yang harus inseminasi total & komplet, Sedangkan inseminasi saya (sebagai pihak penerima Embrio) hanya sedikit,Cuma 21 hari sesudah haid harus suntik Enantone 1x, terus 2 minggu kemudian folice acid, Provames, Progesterone (tiap hari sampai usia hamil 3 bln).

Bln Mei lalu kami ke kota L untuk ET, sehari sebelumnya saya harus minum Xanak & Spasfon. Waktu tunggu giliran di ruang tunggu itu, saya perhatikan ada 9 PASANGAN yg istri / suaminya RASnya mirip dg suami saya, MUNGKIN untuk giliran ET seperti kami dg pendonor yg sama. Di ruang tunggu itu semuanya berwajah beku / sedih seperti kami, tak ada keinginan untuk menyapa/ngobrol.
Dari 5 telur pendonor yg di campur dg sperma suami saya, hanya 3 yg jadi (1 Blastocyst). Yg di masukan ke rahim saya hanya SATU, saya hanya BERHAK SATU-SATU menuruti peraturan RS di sini, Penyebabnya ukuran tinggi badan (menurut ukuran negara ini saya termasuk pendek, jadi berbahaya & beresiko tinggi kalau kembar). Yg 2 embrio lainnya di simpan di RS di kota L tidak bisa di TRANSFER ke kota saya.

Kembali ke kota saya, 2 minggu kemudian saya cek darah & positif hamil, herannya Perasaan kami biasa2 aja, bahagia sih tapi dlm hati kecil kami menduga enggak bakalan bertahan, kami memutuskan untuk tidak membicarakan kehamilan dlm rumah. Malah sudah bertahun2 kami menghindari dari segala perkumpulan & pergaulan baik dari pihak suami juga dari pihakku.
Karena tiap kali ada undangan atau acara2 di KEDUTAAN pertanyaan orang2 selalu seputar kehidupan pribadi kami :….berapa lama menikah ?…..punya anak berapa ?…..dsl…Jadi kami merasa sedih & enggak enak sendiri.
Untungnya selama masa hamil itu saya tak pernah punya rasa muntah2, pening, lelah, dls….semua oke2 aja seperti saya tak hamil saja, saya pikir mungkin karena obat2an yg saya konsumsi tiap hari. Kegiatan sehari2 saya lakukan seperti biasa cuma olah raga saya stop. Satu bln setelah ET saya echographic, embrio saya baik2 aja, detakan jantungnya juga lancar kami terharu melihatnya biarpun hanya sebesar udang.
Waktu konsultasi lagi dg dr Gynekolog di dekat rumah saya, dia kasih surat perintah untuk echographic kalau usia kehamilan mencapai 12 minggu untuk melihat apakah organ tubuh, tulang & Syaraf bayi sudah membentuk, Katanya penting untuk test TRISOMY 21, test itu untuk mengetahui apakah jabang bayi kami cacat mental & fisiknya atau enggak. Nanti terserah kami kalau bayi itu mau terus disimpan atau digugurkan.

Tgl 12 Juli saya ecographic 12 minggu kehamilan untuk test TRISOMY 21 itu & dugaan saya jadi kenyataan, jabang bayi saya sudah tak bergerak lagi, tapi saya masih penasaraan 3 hari kemudian saya echo ulang, lagi2 hasilnya IDEM. Gynekolog menyarankan saya untuk menyetop semua obat2 yg saya konsumsi untuk memperlancar proses keguguran.

Kami tak bisa menjelaskan emosi sedih kami tapi kami tak kapok2 biarpun jatuh bangun & jatuh lagi yg jelas kami tetap berusaha selama masih ada kemungkinan. Kami merencanakan ET ke2 bln November ini.
Sekarang umur kami sudah 38 thn & sebenarnya saya sendiri sudah MUAK juga LELAH dg segala teknologie canggih yg membuai harapan tapi blm tentu nyata, tapi apa daya hasrat untuk punya anak melebihi segalanya maklum saya manusia biasa.
Memang kami beruntung semuanya GRATIS tapi masalah sedih & perasaan tak bisa diganti dg UANG.
Saya sering membandingkan dg 3 orang teman2 main kecil (sekelas waktu SD) yg tinggal di desa, mereka jg tak dikaruniai anak tapi mereka tak SE STRES saya, karena mereka tak pernah tahu apa itu Bayi Tabung, Donor Telur, Surrogate Mother, Donor Sperma….dls

Nyatanya biarpun teknologi canggih kalau TUHAN belum menentukan tak ada yg mampu menandingi kehendaknya. Kami hanya BERDOA & BERDOA hanya itu yg bikin hati kami sedikit tentram. Kami turut merasakan perasaan Ibu2 & Bapak2 yg situasinya = kami, kami tak bisa memberi saran hanya jangan henti berdoa dari semua kegagalan mungkin ada rahasia untuk kabahagiaan mendatang.
Kalau semuanya tak memungkin lagi kami merencanakan untuk adopsi, Biarpun persyaratan untuk adopsi LEGAL bagi saya WNI & suami saya WNA EROPAH ternyata EXTRA RUMIT dari DT tapi kami akan mencobanya.
Salam Sejahtera Selalu.

Share
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (24 votes, average: 4.08 out of 5)
Loading...

Mau mengadopsi anak saya? – Love

Salam Sejahtera,
Sebelum nya perkenalkan saya adalah seorang ayah keturunan Chinese beragama Kristen yg ber usia 37 th dan istri berusia 39 tahun, profesi saya adalah sebagai wiraswasta yg berdomisili di kota surabaya, yg dimana secara financial saya dibilang cukup untuk memenuhi segala kebutuhan hidup setiap hari.

Perlu diketahui bahwa saya sudah mempunyai 5 anak ( 3 laki dan 2 perempuan ) yg besar sdh kelas SMP dan yg terkecil masih berusia 2 th lebih. Namun Tuhan masih memberikan saya keturunan lagi 1 anak yg masih didalam kandungan berusia kehamilan masuk usia 9 bulan (menurut hasil USG dokter adalah cewek) dan akhir bulan agustus ini diperkirakan akan melakukan persalinan di rumah sakit dokter kandungan.

Melalui rubrik ini, saya bersama istri berencana membagi kasih karunia ini kepada pasangan suami istri yg sudah lama terikat dalam perkawinan resmi yg belum dikarunai seorang anak dan tentunya calon orang tua angkat/adopsi harus dapat membuktkan bahwa saudara adalah dari keluargga baik2, taat beribadah, latar belakang yg baik, dan tentunya ditunjang dari finansial yg baik pula untuk mengangkat atau mengadopsi anak saya, agar kehidupan anak tersebut hidup sejahtera secara lahir dan batin.

Jika ada diantara saudara berminat dan ingin dengan serius untuk mengangkat atau adopsi anak, silahkan hubungi saya di HP : 081.9346.98276 atau email : lovefamily21@ymail.com, saya dan istri akan menyeleksi saudara apakah saudara berhak untuk menerima Kasih karunia Ini dan segala kepengurusan surat tentang mengangkat / adopsi akan dilakukan secara sah dan legal di pengadilan, notaris, dinas kependudukan dll.

Terima Kasih,
GBU.

Share
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (14 votes, average: 3.79 out of 5)
Loading...

Mengadopsi anak – Retna

Salam kenal, siapapun anda semoga perkenalan ini bisa sedikit membesarkan hati anda. Saya adalah seorang wanita usia 44 th, suami 48 th. Kami menikah th 1996. Memang sangat sulit menerima sebuah kenyataan yang sebenarnya tidak kita harapkan. Berbagai upaya untuk mendapatkan anak sudah kami lakukan sejak tahun-tahun pertama menikah baik secara medis maupun secara alternatif mengingat usia kami menikah sudah cukup tua, namun tak ada yang berhasil juga, Inseminasi sudah kami lakukan sebanyak 4 kali dan tak berhasil. Bayi tabung memang tak kami lakukan karena kondisi keuangan yang tak memungkinkan bagi keluarga dengan penghasilan pas seperti kami.

Sudah capek secara psikis untuk memikirkan keinginan punya anak dari melahirkan sendiri karena harapan tak kunjung muncul. Duka yang amat dalam sebagai seorang wanita yang tak dapat melahirkan anak, itu yang kupikirkan dahulu, dan itu berlangsung sangat lama, namun kemudian aku bangkit, aku bicara pada diriku sendiri aku yang harus menolong diriku sendiri. Aku kemudian pasrah dan berniat mengadopsi anak.

Upaya ini memang sempat gagal 2 kali karena kedahuluan orang lain. Tapi akhirnya aku dapat juga. Memang banyak keraguan ketika akan mengadopsi baik mengenai biayanya, apa yang akan terjadi di kelak kemudian hari dan lain sebagainya, namun semua aku pasrahkan kepada yang membuat hidupku yaitu Alloh SWT. Kepasrahan hati kita kepada Alloh SWT memang sangat mendukung hidup kita.

Akhirnya di tahun ke-12 pernikahan kami mendapatkan sebuah keluarga yang sangat kelebihan anak. Anak ke 7 yang akan dilahirkan namun mereka tak mampu membiayai. Aku ditawari dan akhirnya aku ambil keputusan walau saat itu bayi belum lahir. Segala persiapan kami lakukan sampai kami akhirnya dapat menggendongnya. Kontak batin dengan bayi yang akan dilahirkan terutama dengan doa sangat membantu kedekatan bayi dengan kita saat kita pertama kali menggendongnya setelah bayi itu dilahirkan.

Sekarang bayi itu sudah berumur 2 tahun lebih 7 bulan. Usia yang sangat sibuk bagi orang tua dalam merawat bayi seusia itu, namun kami sangat bahagia. Betapa tidak, di depan tetangga dan teman-temannya dia selalu pamerkan dengan kata-kata yang belum bisa terucap sempurna bahwa aku adalah ibunya dan suamiku adalah bapaknya: “nih…ibukku, nih…bapakku”. Sungguh luar biasa kehidupan setelah punya buah hati, tak ada bedanya sepertinya dengan melahirkan anak kecuali hanya tidak menjalani proses persalinan saja.

Sungguh di luar dugaan, banyak kemiripan fisik anak itu denganku baik alis, rambut, kulit, mata bentuk tubuh dan semuanya, mirip aku, ibunya… (Kata ibuku, anak itu mirip denganku saat aku masih kecil dan aku juga masih punya foto ketika kelas 1 SD, kucocokkan dan ternyata memang mirip semuanya). Dan yang sangat menakjubkan juga, golongan darahnya sama persis dengan suamiku yang dia banggakan sebagai bapaknya.

Alloh memang sangat sempurna dalam menciptakan setiap makhluk-Nya. Hanya kita yang punya kekurangan sebagai wanita yang tak bisa melahirkan sebaiknya selalu berprasangka yang baik kepada Pencipta kita bahwa Alloh akan selalu memberikan yang terbaik bagi makhluknya. Harapan kita dahulu yang tidak tercapai mungkin belum dikabulkannya karena belum saatnya atau memang di balik semuanya itu ada sesuatu yang kita tak mengetahui dan Alloh saja yang mengetahui bahwa itu ada hikmahnya bagi kita.

Sekarang, setiap malam aku bisa memeluk anak itu, tidur di pelukanku, indah sekali …dan kulihat dia selalu damai ketika kupeluk, kadang-kadang tiba-tiba dia menciumku saat aku sudah tertidur…Aku lihat ketika dia tidur dan kubandingkan ketika pertama kali aku menggendongnya…anakku sudah bertambah besar… Kalau memang anda sudah siap mengadopsi anak, sebaiknya memang sejak bayi sehingga anak tersebut langsung dekat dengan kita. Semoga sharing ini bisa bermanfaat.

Share
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 4.67 out of 5)
Loading...

Allah mengabulkan do’a saya dengan jalan lain – Vio

Hi teman-teman…

Senang rasanya saya menemukan blog ini. Saya Vio 31 tahun dan suami 33 tahun. kami sudah menikah selama 4 tahun. dan selama itu pula saya belum pernah merasakan kehamilan. Saya telah melakukan HSG dan ternyata kedua saluran tuba saya tersumbat. Sedih rasanya pada saat saya menerima kenyataan itu. Dokter saya menyarankan untuk LO, tapi karena keadaan keuangan yang tidak memungkinkan, maka hingga kini saya hanya menjalani terapi akupuntur.

Walaupun sampai saat ini saya tetap belum berhasil hamil, Syukurnya suami selalu memberi support kepada saya. Dan meyakinkan saya bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi umatnya.

Dan saya merasakannya saat beberapa waktu yang lalu ada seseorang yang tidak mampu berniat menitipkan anak nya ke kami. Saat ini si ibu sedang hamil 7 bulan, tapi dia meyakinkan kami kalau dia pasti akan menitipkan anak yang akan dilahirkannya kepada kami.

Subhanallah, apakah ini jawaban Mu dari doa-do’aku selama ini??? ada rasa senang campur haru menerima kenyataan ini. Mungkinkah ini jalan Mu bagi saya untuk mendapatkan seorang anak? walapun anak itu tidak lahir dari rahim saya, tapi Insya Allah saya akan mencintai anak tersebut.

Teman-teman, saat ini saya masih deg-degan menanti kelahiran calon bayi kami. Do’akan ya semoga bayi dan ibunya kelak akan lahir dengan selamat dan sehat.

Share
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 3.20 out of 5)
Loading...