Berbagi pengalaman keberhasilan proses bayi tabung aka IVF di RS. Family Pluit, Jakarta. – Thomas

Kami menikah tahun 2004 dan sudah menikah 10 tahun dan belom dikaruniai anak. Sejak nikah saya pindah ke Taiwan karena memang istri saya orang Taiwan. Tahun pertama menikah istri saya memang berencana tidak punya anak dulu dan saya pun menganggap santai mengenai hal ini. Tahun kedua kami mencoba punya anak tapi tidak serius, jalani apa adanya dan istri saya juga melakukan HSG untuk melihat apakah ada sumbatan atau tidak dan hasilnya normal2 saja.

Waktu berlalu sampai kami tidak focus dan lupa untuk memiliki anak. Lingkungan di sekitar kami di Taiwan yang memang jarang anak kecil dan banyak temen2 di Taiwan tidak mempunyai anak ataupun belom menikah, jadi kami tidak ada pacuan untuk memiliki anak secara serius. Untuk sekedar infomasi, di Taiwan memang birth rate nya minus, jadi banyak yang meninggal daripada yang lahir, dikarenakan situasi Taiwan yang memang banyak membuat orang tidak ingin punya anak bahkan banyak perempuan2 yang tidak mau menikah, sudah menikah pun banyak yang tidak mau punya anak. Bahkan sampai pemerintah Taiwan pun memberikan insentif untuk mendorong warganya punya anak. Salah satu sebabnya, ga ada yang urusin, kalo di Indonesia kan enak ada babysitter, disana walaupun ada, pasti mahal sekali dan itu pun beda dengan babysitter di Indonesia yang mungkin bisa urus sampai bayinya mencapai paling dikit umur 1 tahun, bahkan lebih.

Tahun 2010, dimana saya baru punya BB dan FB dan terhubung dengan teman2 di Indonesia dimana mereka rata-rata sudah mempunyai anak, dikit2 status di BB atau FB selalu mengenai anak dan ketika saya pulang ke Indonesia dan bertemu dengan mereka (tahun dimana disana sini ada reuni dengan teman lama), intinya selalu mengenai anak dan akhirnya saya terpacu untuk secara serius memiliki anak. Dimulai dengan inseminasi, sinshe, pergi ke berbagai dokter berdasarkan referensi teman dan saudara, sampai yang berhubungan dengan hal gaib karena di Taiwan banyak sekali kuil untuk orang yang tidak punya anak, tapi yang terakhir ini, kami tidak terlalu percaya terlebih bila ada kuil yang minta persyaratan macem2, bila seperti wihara biasa dan kami berdoa, akan kami jalani.

Pernah kami bela2in drive selama 4 jam untuk ke kuil diluar kota Taipei karena direferensi oleh rekanan kami, kalo kuil ini khusus untuk pasangan yang ingin mencari keturunan. Setibanya disana kami di briefing dan ujung2nya bila berhasil ada persyaratannya, yaitu kami harus menyumbang tiap tahun sebesar NTD20000 (setara Rp 8jt dengan kurs sekarang 2014). Wuah, ada satu keterikatan, kalo berhasil pasti saya akan nyumbang tapi kan gak tiap tahun. Kuil ini sangat besar dan indah, terletak di sisi gunung, mungkin manjur makanya besar karena banyak dana yang masuk. Dan salah satu syarat lagi, kami harus mengusap kepala patung Budha yang berjumlah 500 patung sambil mengucapkan amitofo. Berhubung sudah jalan jauh, saya pikir sayang untuk balik lagi. Akhirnya kami jalanin dengan mengusap patung Budha tersebut, dengan cuaca panas dan kondisi letak patung yang tidak beraturan dan posisi patung berada didataran miring, akhirnya kami nyerah ketika menyentuh patung yang ke 50. Saya berpikir, kalo hati udah ga sreg, percuma dilanjutkan. Alhasil kami pulang sia2.

Balik lagi ke usaha kami untuk mendapatkan anak, setelah inseminasi 2 kali dan pergi kebanyak dokter, akhirnya kami putuskan untuk bayi tabung di tahun 2011. Saya search di google tentang dokter IVF yang bagus di Taiwan, akhirnya saya menemukan 1 dokter di daerah Taichung (2 jam drive dr Taipei via toll, jaraknya kira2 jakarta to bandung) dan rata2 orang Taichung mengenal dokter ini. Dokter ini memang sangat ramai dan dengan kondisi klinik yang kecil, bisa dibayangkan betapa semrawutnya pasien yang menunggu. Tidak hanya pasien local, saya lihat banyak pasien dari mancanegara seperti bule, Korea, Jepang. Saya pede banget dengan dokter ini, karena melihat kondisinya yang ramai sekali ditambah adanya pasien mancanegara.

Singkat cerita, kami start Januari 2011 dan selama itu dokter mencoba memberikan obat hormon dan menyuruh kami untuk mencoba normal terlebih dahulu selama beberapa bulan dikarenakan tidak diketemukan masalah kesuburan diantara kami berdua. Sampai bulan April 2011 tidak berhasil juga akhirnya diputuskan untuk bayi tabung. Pada saat OPU hanya terambil 4 telur matang, rasa kecewa sudah mulai terlihat karena saya banyak baca di internet, banyak yang dapat telurnya lebih dari 10, berbekal bahwa telur banyak atau sedikit tidak menjadi patokan, akhirnya saya mencoba untuk tenang. Kekecewaan berikutnya datang lagi, jadwal ET semestinya hari sabtu, berhubung penuh, dipindah ke hari senin karena minggu tutup. Soalnya kami pernah baca review seseorang di internet dengan kejadian yang sama, mestinya OPU hari sabtu berhubung penuh jadi di pindah ke hari senin dan hasilnya gagal, karena kelamaan. Berdoa supaya kejadian itu tidak menimpa kami, kami mencoba tenang dan pasrah karena mungkin itu udah jalannya. Oh yah sejak proses OPU kami menyewa apartemen di daerah Taichung supaya kami tidak bolak balik Taipei yang lumayan jauh.

Pada proses ET, hanya 1 embrio yang bisa ditransfer, 3 lainnya rusak, benar saja perkiraan kami, rasa pesimis pun tambah dalam. Kami pun menunggu dengan was was di apartemen selama 2 minggu. Ada beberapa hal yang tidak di perhatikan oleh istri saya selama proses menunggu, entah berhubungan atau tidak tapi apa salahnya kalo kita bisa jalanin, jalanin aja, seperti misalnya jangan makan coklat, jangan minum teh, harus bedrest, jangan banyak bergerak. Alhasil setelah 2 minggu menunggu, hasilnya negative, sedih, kecewa, kesal, semua jadi satu. Setelah mengetahui hasil yang negative kami kembali menemui dokternya dan ingin tahu apa rekomendasi selanjutnya. Ketika kami ketemu dokter utamanya, dia periksa lagi foto embrionya dan mengatakan bahwa embrio yang di transfer tidak dalam kondisi bagus, WHAAATTTT!!! Pdhal dia sendiri yang melakukan ET dan mengatakan kepada istri saya pada saat ET bahwa tersisa 1 embrio dengan kondisi grade A. Kami tidak bisa berbuat apa, menuntut dokternya? Sangat tidak mungkin, dan dokter itu lalu menyarankan untuk langsung lanjut IVF lagi dan kami langsung memutuskan tidak.

Setelah IVF pertama gagal, istri saya mencoba inseminasi lagi dan gagal, jadi total sudah 3x inseminasi, setelah gagal inseminasi, istri saya mencoba pengobatan akupuntur di Taiwan selama 1 tahun, juga tidak berhasil dan setelah dihitung2 pada akhir pengobatan, biayanya bisa kami pakai untuk 2x bayi tabung. Oh yah biaya IVF di Taiwan waktu kami melakukan IVF di Taichung totalnya kurang lebih NTD 120.000 (Rp 48jt dgn kurs saat ini, kalo dengan kurs saat itu Rp 36jt), ini sudah termasuk semua obat2an dari sejak kami menemui dokter itu dari bulan Januari 2011, murah yah?? Karena sebagian di cover sama asuransi dan obat2an seperti Gonal F disana lebih murah di banding Jakarta.

Setelah di timbang2 dan dipikir matang2, kayaknya kami harus balik ke Indonesia, pertama memang kondisi di Indonesia yang sangat mendukung, paling utama yah ada pembantu, bisa bantu kerjaan rumah, beda dengan waktu kami di Taiwan, kerjaan rumah kami kerjakan berdua dan bagi tugas. Juga situasi di Indonesia yang lebih relax. Tahun 2013 kami putuskan untuk menetap di Indonesia, semestinya kami rencana langsung bayi tabung di Indonesia setelah kami pulang ke Indonesia, tapi berhubung ada beberapa kerjaan yang masih mengharuskan saya bolak balik Taiwan, kami tunda dulu dan selama itu kami mencari informasi mengenai RS mana yang paling bagus dan suitable buat kami untuk bayi tabung.

Banyak dari teman saya yang menganjurkan untuk pergi ke KL, klinik TMC Damansara dan rata2 teman saya berhasil di sana dan juga ke Penang atau Singapore. Cuma saya pikir, ngapain jauh2 kesana, mesti bolak balik, belom lagi tempat tinggalnya dan juga ga ada kendaraaan pribadi, belom lagi biayanya yang pasti bengkak, akhirnya saya putuskan tidak. Prinsipnya, dimana2 sama aja, proses IVF sendiri itu sudah standard di seluruh dunia, yaitu pembentukan embrio di luar kandungan, sisanya terserah yang DIATAS. Terakhir ada yang menyarankan untuk ke Surabaya dengan Dr. Aucky karena salah satu teman saya baru berhasil di sana setelah mondar mandir bolak balik, Malaysia, Singapore, Jakarta dan terakhir di Surabaya dia berhasil. Tapi pertimbangan saya tetap seperti kalo misalnya kami harus ke Malaysia atau Singapore, repot bulak baliknya, tempat tinggal, kendaraaan, dll. Mungkin di Surabaya lebih mudah drpd di Malaysia atau Singapore tapi tetep aja, jauh dari Jakarta. Jadi akhirnya saya putuskan untuk tetap IVF di Jakarta dan pilihannya RS. Bunda dan RS. Family.

Oh yah, selama 2013 ini, kami direferensikan untuk pengobatan alternative. Yang merekomendasikan ini sudah 4 tahun gak punya anak dan berobat alternative dengan diurut selama 3 bulan lalu berhasil punya anak. Awalnya saya gak begitu percaya dengan pengobatan semacam ini, tapi saya pikir, ga ada salahnya dicoba dan juga lokasinya yang dekat banget dengan rumah kami. Kami target 3 bulan untuk pengobatan ini, bila tidak berhasil kami langsung lanjut ke IVF.

Singkat cerita 3 bulan pengobatan alternative ini tidak berhasil dan kami memutuskan untuk langsung IVF dan akhirnya saya memutuskan untuk program IVF di RS. Family Pluit. Pdhal teman saya yang berhasil dengan Dr. Aucky, baru saja program di RS. Family ini dan tidak berhasil tapi ini tidak membuat saya untuk berubah keputusan, karena yah itu, prinsipnya sama aja karena teorinya sama. Saya akhirnya pilih RS. Family Pluit ini karena paling dekat aksesnya dari rumah saya, oh yah, saya tinggal di Modernland, Tangerang. Dan memang tentu ada pertimbangan yang menguatkan saya juga untuk akhirnya memilih RS. Family Pluit ini, salah satunya, Dr. Muchsin Djaffar adalah Dokter pertama di Indonesia yang berhasil mengembangkan bayi tabung dan beliau adalah ahli embryologist, kami pun bertambah pede dan juga pelayanan RS khusus di Fertility Centernya terutama suster2nya yang ramah dan sangat kooperatif setiap waktu.

Kami memulai program di RS. Family bulan Februari 2014, kami langsung menemui Dr. Muchsin Djaffar sebagai kepala tim IVF RS. Family dan konsultasi dengan beliau, orangnya ramah, murah senyum dan murah ketawa dan tidak pelit untuk memberikan informasi. seperti biasa, istri saya disuruh cek darah untuk periksa hormon dan juga cek sperma saya ( ini cek yang ketiga, dua kali di Taiwan), hasilnya normal. Dan hasil darah istri saya, hormone FSH terlalu tinggi dan dokter memberi kami vitamin Ovacare ( untuk wanita) dan Oligocare (untuk pria) dan juga satu vitamin untuk istri saya yaitu DHEA, DHEA ini untuk menurunkan hormon FSH yang terlalu tinggi di hasil pemeriksaan istri saya. Dan juga kadar AMH istri saya yang sangat rendah yaitu cuma 0.3, yang mana kalau kadar AMH nya rendah, produksi telurnya juga semakin menurun. Menurut dokter, ini adalah pengaruh umur, dimana semakin tua kadar AMHnya semakin rendah. Pada saat proses IVF ini, istri saya sudah berumur 38thn. Tapi kami tidak patah semangat dan dokter terus menguatkan kami dan banyak doa semoga bisa berhasil. Berbekal informasi yang diberikan dokter, proses IVF diatas umur 35thn bisa mengecilkan persentase kemungkinan untuk hamil dibanding melakukan IVF dibawah 35thn.

Jadi yang masih menunggu, saya menyarankan untuk segera ikut proses bayi tabung sebelum semuanya terlambat. Saya juga awalnya berat untuk keluarin biaya bayi tabung tapi prinsipnya uang itu bisa dicari tapi umur gak bisa di beli. Jadi berapapun biayanya dan selama saya masih mampu, saya akan all out untuk program kali ini, karena umur yang terus bertambah, tau2 sudah kepala 4. Beruntung jaman sekarang ini ada program bayi tabung, yah paling ga untuk mencapai phase embrio aja udah terima kasih banget, paling ga sperma saya dan sel telur istri saya bisa menyatu menjadi embrio. Selain masalah biaya, saya juga tipe orang yang semuanya ingin normal, seperti halnya pasangan suami istri yang mempunyai keturunan, ini adalah hal normal. Begitu juga proses mempunyai keturunan, saya inginnya yang normal, tapi ada daya setelah 10 tahun menikah kami tidak bisa mempunyai keturunan dan satu2nya jalan yah IVF ini, walaupun sudah mengeluarkan biaya besar tidak menjamin untuk bisa mempunyai keturunan tapi paling engga kita udah berusaha, yang namanya berusaha pasti ada hasilnya dan itu pasti karena saya sudah mengalaminya dalam kehidupan saya, jangan menyerah.

Balik lagi ke proses IVF di RS. Family, setelah pemeriksaan hormon dan sperma, istri saya juga di sarankan untuk periksa saluran indung telur yaitu HSG, mereka menyarankan HSG di tempat yang paling dekat dengan rumah kami dan kami putuskan untuk HSG di RS. EKA BSD. Hasilnya normal dan tidak diketemukan sumbatan. Kedatangan berikutnya salah satu tim dokter menyarankan untuk Hysteroscopy, yaitu pemeriksaan ruang dalam rahim dengan camera, jadi bisa terlihat kondisi dalam rahim, dimana proses menempelnya embrio di rahim dipengaruhi oleh lingkungan rahim yang sehat dan bersih supaya embrio bisa menempel kedalam rahim dan terjadi kehamilan. Pada saat pemeriksaan hasil Hysteroscopy, ditemukan bercak2 putih pada dinding rahim dan dokter menyarankan untuk di kuret (Curretage). Kaget juga saya, soalnya image saya mengenai kuret ini adalah cuma pada saat orang keguguran atau hamil anggur, ini kok istri saya ga pernah hamil kenapa di kuret. Tapi ini jelas pandangan saya sebagai orang awam dan kami memutuskan untuk mengikuti saran dokter. 2 hari kemudian dilakukan kuret, agak cemas juga, soalnya setelah baca2 di internet mengenai kuret, banyak efek sampingnya kalo kuretnya tidak hati2. Tapi yang kami cuma bisa pasrah dan yang pasti saran dari dokter pasti mereka juga ingin yang terbaik untuk pasien2nya.

Setelah proses pra bayi tabung selesai, bulan maret tim dokter mulai spesifikasi untuk memeriksa jumlah follicle yang ada di indung telur, karena AMH yang rendah otomatis kondisi jumlah telur sangat terbatas. Pada bulan maret ini, cuma ada 4 follicle yang terlihat dan tim dokter menyarankan untuk menunggu bulan depan dengan harapan telurnya tambah banyak dengan menyarankan istri saya untuk tetap minum vitamin yang ada dan juga pada bulan maret ini istri saya sedang flu berat, jadi saya juga setuju dengan dokter. Pada bulan april, kami kembali cek follicle dan dokter menemukan 5 follicle dan diputuskan untuk memulai program IVF dengan pemberian suntikan Gonal F. Sebelum proses, suster memberikan briefing mengenai biaya2nya, yaitu dengan program paket, paketnya sebesar 60jt (April 2014) yang termasuk Gonal F, Cetrotide dan Pergoveris dan dengan jumlah takaran tertentu, jika pemakaian diluar takaran sesuai paket maka akan ada biaya tambahan dan harus lunas sebelum OPU.

Satu hal yang saya tidak temui di Taiwan ketika proses IVF kami yang pertama kali, yaitu tim dokter di RS. Family begitu care dengan perkembangan hasil penyuntikan obat2 hormon untuk IVF ini. 5 hari pertama, istri saya menyuntikan sendiri dirumah, setelah 5 hari, penyuntikan selanjutnya di lakukan di RS, hal ini dikarenakan tim dokter memantau perkembangan hasil penyuntikannya secara detail dengan USG day by day. Bilamana di USG terlihat telurnya kurang terstimulasi dengan obat2 hormon, maka dosisnya akan ditambah, bila dirasa sudah cukup, dosisnya akan dikurangi. Terus terang saya salut dengan yang bagian ini, karena di Taiwan sewaktu proses penyuntikan Gonal F dan lain-lainnya, istri saya lakukan sendiri straight tanpa datang ke dokter karena memang dokter menyarankan seperti itu, balik ke RS langsung OPU.

Hasil akhir dari penyuntikan, dosis yang diberikan melebihi standar dosis yang ada di paket, alhasil kami harus menambah biaya sebesar +/- 15jt, yang jadi menambah beban berat saya. Tapi yah karena memang harus dibayar yah kami tetap bayar dengan harapan apa yang kami sudah keluarkan tidak menjadi sia2.

Tiba saatnya untuk OPU, istri saya masuk ruangan untuk pengambilan telur dan saya proses pengeluaran sperma setelah itu saya menunggu diluar. Saya berharap2 cemas karena USG terakhir sebelum OPU, dokter memperkirakan hanya 3 telur yang bisa diambil, maksimal 4. Teringat waktu kami IVF pertama kali di Taiwan, hanya 4 telur yang berhasil di ambil dan hanya 1 embrio yang bisa masuk. Tapi saya pasrahkan saja dengan yang Diatas. Kurang lebih 20 menit, suster keluar untuk memberitahukan bahwa ada 5 telur yang berhasil di ambil dan saya sudah bersyukur mendengarnya, karena estimasi hanya max 4 telur yang bisa diambil. Tidak lama kurang lebih 5 menit kemudian susternya keluar lagi dan memberitahu bahwa akhirnya ada 6 telur yang bisa diambil. Saya makin senang karena menurut pemikiran saya, kesempatannya jadi lebih besar lagi dan saya sangat berterima kasih kepada tim dokter terutama Dr. Malvin Emeraldi (Dokter yang satu ini, ramahnya kebangetan alias ramah banget, friendly dan suka bercanda) yang sudah bersusah payah dan mengusahakan yang maksimal untuk kami berdua. Dan ternyata Dr. Malvin ini anaknya Dr. Muchsin Djaffar, ketua tim IVF RS. Family, jadi kualitas proses IVF di RS. Family Pluit, semakin memantapkan saya untuk terus melangkah, melanjutkan proses bayi tabung.

Pada hari ketiga setelah OPU, kami kembali ke RS untuk proses ET. Oh yah sehari setelah OPU dan menjelang ET, kami diberitahu oleh teman untuk berdoa di wihara yang ada Dewi Kwan Im, rencananya kami ingin sembahyang di wihara ancol tapi karena lokasinya yang jauh, akhirnya kami berdoa di wihara pasar lama, Tangerang. Bagian ini penting karena biar bagaimanapun, dokter dan manusia hanya bisa berusaha tapi tetap di Atas yang menentukan dan Dewi Kwan Im ini hanya perantara bagi kita untuk menyampaikannya ke Tuhan Yang Maha Esa ( ini berdasarkan kepercayaan saya dan istri ). Untuk yang beragama lain, intinya kita meminta kepada Tuhan atas usaha kita untuk mempunyai anak. Seperti anak yang ingin meminta sesuatu kepada orang tuanya, kalo anaknya ga pernah ngomong dan minta, orang tuanya juga tidak tahu kan keinginan anak, begitupula hubungan kita dengan Tuhan. Jadi banyak-banyak doa memang salah satu faktor keberhasilan bayi tabung. Terus terang selama ini saya tidak pernah berdoa di wihara, karena saya pun tidak pernah beribadah kemana-mana.
Kembali ke ET, sebelum pelaksanaan embrio, kami bertemu dan di briefing oleh Dr. Muchsin Djaffar selaku ketua tim IVF RS. Family Pluit mengenai perkembangan embrio dalam 3 hari terakhir. Dari 6 sel embrio di Hari pertama, semua berbentuk menajadi embrio, di hari kedua, 2 embrio rusak dan 4 masih membela menjadi beberapa sel dan hari ketiga, 2 embrio masih berkembang dan membelah lagi menjadi beberapa sel dan 2 stuck alias kondisinya sama dengan hari kedua. Dokter menanyakan kepada kami, berapa embrio yang kami inginkan untuk ditransfer dan kami berdua langsung menyebut angka empat, karena menurut pemikiran awam kami, makin banyak makin besar peluangnya. Dan dokter pun setuju untuk memasukan 4 embrio tersebut dan di estimasi kemungkinan untuk 4 embrionya jadi janin hanya 1 persen dan kami pun gak masalah, yang penting ada yang bisa jadi janin kami sudah sangat bersyukur.

Sesudah proses ET, kami berencana agar istri saya untuk bedrest total dan memutuskan untuk stay di RS. Family untuk beberapa hari, ini demi menjaga proses transfer dan penempelannya berlangsung sesuai harapan kami. Dokter sih menyarankan tidak perlu karena memang secara medis tidak terbukti hal ini bisa membantu. Tapi kami ikutin aja suara hati dan kamipun memutuskan untuk tetap stay selama beberapa hari di RS. Setelah stay 3 hari 2 malam di RS, kami pun kembali ke rumah dan istri saya benar-benar bed rest total. Hanya ditempat tidur dah tidak kemana2 bahkan mandi pun hanya pakai handuk basah. Kembali kepada dunia medis, Dokter memberitahu kami bahwa bed rest tidak secara medis terbukti dapat menambah prosentase keberhasilan bayi tabung tapi menurut pengalaman kami dan saran dari teman-teman, bedrest ini penting juga dan terbukti menjadi salah satu faktor keberhasilan bayi tabung.

Selama bedrest, berikan perhatian lebih kepada istri dan ini tugas suami, supaya istri relax dan tidak penuh tekanan, berikan pijatan2 atau peluk dengan penuh kasih saying, jangan biarkan istri turun dari tempat tidur sedikitpun, kecuali untuk buang air dan itu pun harus berjalan dengan sangat hati2. Beruntung saya memiliki waktu banyak untuk menemani istri saya, karena saya ingin all out kali ini dan mengajukan cuti yang sangat panjang, balik lagi pada prinsip saya “uang bisa dicari, tapi umur ga bisa dibeli dengan uang”. Bagi yang tidak bisa cuti, bisa panggil saudara atau pembantu untuk melayani kebutuhan istri selama bed rest.

Tips lainnya adalah bicara dengan embrionya, baik itu oleh suami anda atau istri anda, buat saya, setelah penyatuan sperma dan sel telur, maka terbentuklah embrio, nah setelah proses terbentuknya embrio ini lah, si embrio sudah mempunyai roh dan jiwa dan wajib diajak bicara. Salah satu kalimat yang saya sering ucapkan hampir setiap hari adalah “Semoga kamu bisa berkembang jadi janin, papa mama sudah menunggu lama dan berusaha keras untuk memiliki kamu, terus berkembang dan terus berkembang dari embrio ke janin dan lahir dengan selamat dan sehat”. Tips ini agak janggal memang, tapi apa salahnya untuk berusaha dan tips ini sudah kami sebarkan ke sahabat-sahabat kami yang juga susah punya anak bahkan telah gagal beberapa kali di program bayi tabung. Salah satunya teman istri saya di Taiwan yang sudah berkali-kali gagal proses bayi tabung ini, istri sayapun memberi semangat agar segera melakukan bayi tabung lagi dan ajak bicara embrionya setelah proses ET dan berhasil.

2 minggu setelah proses ET telah kami lalui, gak tega lihat istri saya yang benar2 terbaring sampai 2 minggu demi menunggu si buah hati. Satu hari sebelum kembali ke RS Family untuk test pack, kami berpikir untuk test pack di rumah, tapi takut hasilnya tidak sesuai harapan, maka kami putuskan untuk menunggu sampai esok hari. Oh yah, beberapa hari sebelum test pack, (maaf) daerah sekitar puting istri saya terdapat benjolan-benjolan dan saya rasa ini adalah pertanda kehamilan, pada saat itu saya belum tahu kalau itu tanda2 hamil, saya baru sadar kalau itu tanda-tanda kehamilan setelah kehamilan bbrp minggu, benjolan2 itu semakin banyak dan besar.

Hari H, kami bangun pagi2 sekali karena semalaman sudah tegang antara jadi atau tidak jadi, sepanjang perjalanan saya dan istri sudah menyatakan puas dengan hasil kerja keras tim dokter RS. Family, walaupun seandainya tidak berhasil kami tetap akan mengucapkan terima kasih kepada tim dokter RS. Family, kenapa? Karena kami bandingkan sewaktu kami program bayi tabung pertama kami di Taiwan pada tahun 2011, tim dokter di RS. Family benar-benar care dan lebih detail dalam usaha membantu kami untuk mendapatkan anak. Betapa tidak, test demi test dilakukan untuk memastikan program bisa berlangsung lancar, terutama pada saat proses penyuntikan dan pemberian vitamin yang tepat selama proses pra bayi tabung.

Tiba di rumah sakit, kami makin tegang, istri saya lalu diambil air seninya dan dibawa kedalam, dan kami hanya berharap2 cemas, istri saya sangat tegang sekali waktu itu dan saya mencoba untuk tenang dan mencoba meyakinkan istri saya, kalau kita sudah berusaha, kalaupun sampai gagal, kita akan coba lagi, pokoknya kali ini kami bakal all out terutama dalam segi biaya. Tak lama setelah suster membawa air seni kedalam, suster memberi tahu saya via Whatsapp bahwa hasilnya sangat amat terang dan kemungkinan kembar. Langsung pecah ketegangan saya saat itu, serasa saya ingin memeluk semua orang yang ada didekat saya. Suster rencana menyarankan saya untuk kasih surprise ke istri saya dan jangan langsung kabarin dia setelah saya menerima kabar dari WA. Tapi pas melihat raut wajah istri saya yang sangat amat tegang banget, saya cium pipinya dan bilang ke dia bahwa hasilnya positif, pecahlah tangis kebahagiaan istri saya dan saya pun tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan saya, pecah lah air mata saya. Dan 2 hari lagi setelah kabar bahagia ini adalah ulang tahun perkawinan kami yang ke 10. Hari itu adalah hari yang sangat amat bahagia buat kami, pengorbanan biaya, waktu dan pikiran terbayar sudah. Dalam hidup saya, tidak ada hari yang seindah hari itu.

Yang pertama saya kabarin selain istri saya yaitu orang tua saya, mama saya pun menangis bahagia, maklum ini cucu pertama mereka yang sangat mereka tunggu2. Bagi sebagian orang Taiwan, pemberitahuan kehamilan adalah setelah 3 bulan kehamilan, tapi begitu sampai dirumah, istri saya hanya memberitahu orang tuanya. Tunggu sampai 3 bulan baru kasih tahu semua keluarga dan teman dekat. Hari itu kami seolah-olah tidak percaya dengan hasilnya saking senangnya, bukannya tidak percaya dengan test pack tapi seolah-olah kami sedang bermimpi dan benar-benar mujizat kalo istri saya bisa hamil, istri saya pun benar-benar tidak menyangka bahwa perjuangan kita telah membuahkan hasil. Sampai hari ini pun kadang-kadang saya berasa tidak percaya kalo saya akan segera menimang si kecil (tulisan ini dibuat ketika istri saya sudah mengandung 9 bulan).

Dan setelah mengetahui kabar positif ini, saya baru merasakan bahwa tekanan batinnya jadi makin besar, si embrio belom berkembang sepenuhnya, masih banyak liku-likunya. Saya jadi lebih tertekan dibanding menunggu hasil selama 2 minggu kemarin itu. Selama 2 minggu menunggu hasil, saya bawa santai, saya tidak ingin terlalu memikirkan karena betapapun stress dan tegangnya kita menunggu hasil, tidak akan merubah keputusan Tuhan untuk memberikan kita keturunan atau tidak. Jadi yah saya bawa santai aja, kalo gagal tinggal coba lagi dan saya juga selalu menasehati istri saya supaya tidak terlalu tegang, just relax and let God take care the rest tapi sebenernya tetap aja tegang tapi tidak setegang dan tertekan waktu proses IVF pertama kali.

Sejak hasil test pack positif, kami dianjurkan untuk memeriksa kandungan seminggu sekali agar dokter bisa memonitor perkembangan embrio dengan seksama. Pertama kali USG sejak dinyatakan positif, dokter melihat dua kantung janin di rahim istri saya dan hasilnya memang benar-benar kembar. Thanks God, seandainya dapat satu pun kami sudah sangat bersyukur, tapi ini dikasih 2 sekaligus, PAHE, Paket Hemat, bayar 1 dapat 2.

Lepas 3 bulan, kami sudah tidak rutin memeriksakan kandungan ke dokter tapi pas setelah lepas 3 bulan, istri saya keluar flek merah yang lumayan banyak, bagai disamber petir, kami kuatir sekali karena ini pertama kali istri saya hamil dan masih newbie jadi masih bener-bener awam dan pada saat itu lagi libur lebaran. Beruntung tim IVF di family punya suster-suster yang baik hati dan siap setiap waktu. Saya WA salah satu suster senior, beliau menyarankan untuk langsung ke RS untuk cek dan menanyakan kondisi istri saya pada saat keluar flex, beliau bilang tidak bahaya tapi tetap menyarankan kami untuk datang.

Hari berlalu, sampai tiba waktunya dan tinggal menghitung hari. Oh yah, tips buat calon papa mama, jangan pernah capai atau malas untuk berbicara ke jabang bayi, roh dan jiwa mereka sudah disekitar kita. Bicara lah yang baik-baik seperti kita sedang menasehati anak kecil seperti misalnya jangan bandel di dalam, tetap sehat dan berkembang karena papa mama sudah menunggu lama sekali dan sudah gak sabar untuk melihat kalian, jagain mama supaya tidak terjadi apa2 selama kehamilan dan waktu melahirkan.

Sekedar tips untuk memilih klinik bayi tabung berdasarkan prinsip dan pengalaman saya,
Pada dasarnya prinsip bayi tabung adalah menyatukan sel sperma dan sel telur di luar rahim, jadi semua dokter memiliki metode yang sama, hanya bisa menghantar sampai embrio dan penanaman embrio, selanjutnya terserah Yang Maha Kuasa. Jadi saran dan ajakan teman kami, untuk program bayi tabung di Kuala Lumpur, Penang, Singapore, Surabaya, dll tidak kami jalankan karena satu yaitu repot bulak balik, belom lagi mesti sewa apartemen dan harus stay didaerah asing, rumah sendiri adalah tempat yang paling nyaman dan relax. Saya memilih RS. Family Pluit karena aksesnya yang paling dekat dari tempat saya tinggal, yaitu di Tangerang dan saya beruntung karena Tim IVF di RS. Family memang benar-benar mengutamakan kekeluargaan, teliti dan detail, menjaga hubungan yang baik dengan pasien-pasiennya membuat kami nyaman disana. Ini penting, karena bila kita tidak mendapatkan pelayanan yang ramah, seperti misalnya melihat suster yang jutek atau dokter yang tidak informatif, saya mungkin bisa langsung pindah ke RS lain. Bayangkan, pertama kali kita memutuskan untuk ikut program bayi tabung aja, tegangnya udah amat sangat, ketemu pelayanan yang tidak sesuai, emosi bisa gampang naik.

Tim dokter dan tim suster di RS. Family Pluit, patut kami acungin jempol, bahkan bila tidak berhasil pun, kami puas dengan pelayanan mereka. Terima kasih yang sangat tidak terhingga kepada tim dokter dan tim suster RS. Family Pluit yang turut berjuang bersama kami dalam mencapai keinginan kami untuk mempunyai keturunan. Suster yang ramah dan ringan tangan susah dicari, keramahan mereka tidak bisa terbayarkan oleh uang, kami hanya bisa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada beliau-beliau ini. Semoga Tim IVF RS. Family tetap selalu membantu pasangan yang susah mempunyai keturunan.

PS:
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada tim dokter IVF RS. Family,
Dr. Muchsin Djaffar, Sp.PK selaku ketua Tim IVF RS. Family atas pelayanannya yang ramah dan informative.
Dr. Malvin Emeraldi Sp.OG (dokter gaul, enak bercanda dan skillnya yang top dan tidak diragukan lagi, beliau ini dokter favorit kami selama program di RS. Family, orangnya ramah banget dan gaul banget. Terima kasih banyak yah Dr. Malvin atas usahanya mengambil sel telur istri saya secara maksimal dan dengan sempurna mentransfer embrio ke rahim istri saya)
Dr. M. Luky Sp.OG (dokter cool dan sangat kooperatif, terima kasih banyak yah dok, yang sudah berhasil kuret istri saya)
Dr. Yuslam Sp.OG (dokter senior yang senang bercanda dan murah senyum, terima kasih banyak dokter atas bantuannya selama kami ikut program)
Dr. Yuli (dokter junior yang tadinya saya pikir seorang suster hehehe, terima kasih banyak yah dokter atas bantuan dan perhatiannya)
Juga saya mau mengucapkan terima kasih banyak kepada tim suster IVF RS. Family:
Suster Astina, suster senior yang ramah, informative dan selalu membalas WA saya bila saya bertanya-tanya. Suster Astina sangat amat banyak membantu kami mengatasi masalah dan pengarahan untuk pertolongan pertama bila terjadi apa-apa. Terima kasih banyak atas perhatiannya sejak kami pertama kali datang ke RS. Family sampai lahirnya si kembar.
Suster Dian, suster yang murah senyum dan yang pertama kali memberitahu saya via WA kalo hasil test urine istri saya positif dan tebakan beliau pun sangat tepat, hasilnya kembar. Terima kasih banyak yah suster, semoga amal dan budi baiknya bisa dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Juga terima kasih kepada tim suster (Suster Hani, Suster Sri) dan tim laboratorium IVF RS. Family Pluit (Dr. Dianing Amalia, Ine, Anggun Dan Esti).

Share
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 3.67 out of 5)
Loading...

45 thoughts on “Berbagi pengalaman keberhasilan proses bayi tabung aka IVF di RS. Family Pluit, Jakarta. – Thomas

  1. marni

    salam kenal… selamat ya atas keberhasilan BT nya.. semoga debaynya selalu sehat, bundanya juga sehat, n semoga Allah senantiasa melindungi dan memberkahi kelg Bp Thomas. terimaksih atas ceritanya yg sangat berarti buat sy.

  2. Thomas

    Hana… selamat juga yah.. super pahe namanya kalo dapet triplets.

    Marni… terima kasih.. semoga bermanfaat tulisan saya.

  3. vanessa

    Selamat atas kelahiran bayi kembarnya ya ko Thomas n istri..
    Saya juga ada masalah dgn amh rendah
    Boleh tahu dulu istrinya ko Thomas waktu IVF kedua ini dapat long atau short protocol?
    Dapat suntikan apa aja selain Gonal F dan dosisnya berapa ya..
    Thanks bgt atas infonya yg sgt membantu.

    @Hana, selamat atas kelahiran baby tripletnya.
    Dulu BT dimana..dan masalah apa ya.
    Thanks before atas sharingnya.

  4. Thomas

    Terima kasih Vanessa.. wuah saya malah gak ngerti istilah long dan short protocol. Suntikannya dapat Gonal F, Cetrotide dan Pergoveris. Tetap semangat teruss yahh…

  5. Lia

    Selamat buat ko thomas n istri, sbntar lg pny baby twins yg lucu, semoga ibu n babies sehat selamat.
    Sharingnya sgt menggugah hati. Sy jg pny prinsip yg sama : uang bisa dicari, umur tdk bs dibeli.
    Saat ini sy sdg hamil 7bln, twins baby girls, usia 34, BT di RS lam wah ee penang. Sy jg hrs bedrest total, gak papa deh, yg kebayang sbntar lg akan memeluk dua bayi mungil.

  6. theresia tyas

    memang perjuangan yang akhirnya indah pada waktunya ya Thomas. Saya dan suami juga sudah 14 th menikah pas berhasil hamil kembar dengan Batab di Surabaya (dr Aucky), dan mendapat anak laki-laki-perempuan pada usia pernikahan ke 15. Inseminasi sudah 8 kali, bayi tabung 2 kali, pernah operasi laparoskopi juga. Jatuh bangun semangatnya, tapi saya suka ungkapan Thomas soal semua kembali ke Tuhan, tips ngobrol dengan embrio juga disarankan dokter di Surabaya dan uang bisa dicari tapi usia jalan terus. Trimakasih untuk critanya Pak Thomas. Sekarang twinnya usia berapa? Anak2 kami sudah mau 1 tahun besok 10 februari.

  7. putri

    Selamat ya pak thomas akhirnya berhasil usaha BT ny,,,btw program BT di RS Family Pluit brp ya?coz saya jg ingin coba program BT krn saya sdh 23 bln menikah blm dikarunia baby,,wkt juni 2013 saya pernah menjalani operasi kista dan ternyata saluran tuba falopi saya tersumbat dan dokter menyarankan kan untuk program BT tapi krn mengingat biaya BT mahal selama ini saya mencoba berobat2 alternative dgn harapan kali aja berhasil,tp setlah menjalani pengobatan alternative blm ada hasilnya juga,dan sekarang saya dan suami ingin program BT,,,trims

  8. Thomas

    Hi Lia, terima kasih dan selamat juga yah atas kehamilannya, terus jaga kehamilannya, banyak istirahat dan makan bergizi buat perkembangan si jabang bayi.

    Hi Theresia, wuah senangnya dapat sepasang laki dan perempuan, ternyata kamu lebih lama dari saya, pasti kita punya perasaan yang sama sewaktu berjuang untuk mendapatkan si buah hati tapi selama kita terus berusaha pasti akan ada hasilnya, tinggal menunggu waktu saja. Si kembar saya sudah 1 bulan, 9 Feb kemarin, dua2nya sehat dan makin montok..

    Hi Putri, terima kasih yah Putri. Total biaya yg saya keluarkan 100jt-an dimulai dari pertama kali dateng di awal bulan Feb sampai hasil positif, tp biaya tergantung dari kondisi pasien juga. Paket bayi tabungnya sendiri tahun kemarin 60jt. Jalanin aja semua usaha, yang normal, alternatif, dunia medis, keagamaan, dll. semuanya sudah diatur oleh yang DIATAS. Pokoknya jangan menyerah.. maju tak gentar… semua pasti akan ada hasilnya.

  9. Ade

    Salam kenal Pak Thomas… Wuihhh selamat ya pak atas Baby twinnya. Sy juga punya problem yg sama Low AMH (0.11). Ketika tahu AMH sy rendah, sy sedih sekali, rencana BT nanti dgn dr. Aucky. Tgl 6 kmrn sy konsul ke beliau dan kaget wkt awalnya beliau pesimis dgn AMH sy yg Low. Tp, dari cerita Pak Thomas ini, timbul semangat sy utk tetap berjuang. Oiya, sebelum persiapan BT ini apa istri bapak punya persiapan khusus seperti menjaga pola makan/ minum suplemen khusus. Krn sy juga ada adenomiosis yg katanya bisa menghambat proses penempelan embrio.

  10. yani gavin

    Selamat ya Thomas, sy sampe nangis bacanya, benar2 mewakili harapan dan tujuan sy.. skrg tinggal menikmati manisnya dgn baby twins yg montok.. luar biasa. Rumah sy jg daerah Tangerang, bahkan lebih deket ke RS family Pluit. Tapi sy sdh ada appointment dgn dr. Ng di Penang bulan Mei nanti. Mohon doanya ya teman2, supaya bisa berhasil kl ini. Ini ivf sy yg ke 13x, tp seperti yg km bilang Thomas, pantang mundur & jgn pernah menyerah. Makasih buat sharingnya, untuk referensi ke dpn nya. Buat ibu2 yg blm sukses, ayo semangat, berjuang lagi & lagi xxx

  11. Cecilia

    Thomas
    Congrats yah kelahiran baby twinsnya. What a great story .. Saya sampai menangis pas bacanya. Saya setuju soal Rs. Family. Sebelum saya decide ivf di RSCM Yasmin dengan dokter Muharram, saya pernah konsul di family. Tim di family memang seperti kekeluargaan. Dan yang saya suka dengan family, mereka akanmelakukan persiapan2 yg dianggap perlu sebelum Mullai program ( cel darah yg dianggap penting salah satunya d-dimmer, mock embryo transfer, hysterocopy dan lain-lain)

    Thomas, lia and theresia : Boleh Nggak dishare perjalanan/tips2 kehamilan kembar Kaliman( Puji Tuhan saya juga Hamil kembar ) supaya bisa melahirkan twin babies dengan sehat sampai cukup bulannya?

    Thanks

  12. keii

    selamat pagi semua,

    perkenalkan.. saya Keii..
    saya bekerja di klinik bayi tabung di Bangkok..

    klinik kami merupakan klinik khusus untuk infertility.. klinik kami terletak dipusat kota bangkok dan sangat mudah dijangkau..
    klinik kami merupakan salah 1 clinic terbaik disini, dan kami memiliki teknologi terbaru untuk pengecekan kromosom embrio (NGS) yang mana klinik kami merupakan klinik pertama kali di Asia yang mengembangkan teknologi ini.. sangat akurat dan meningkatkan tingkat keberhasilan..dengan teknologi ini pula anda dapat mengetahui apakah embrio anda normal atau abnormal, dan juga mengetahui gender dari si embrio, sehingga dapat memutuskan mana dahulu yang ingin di transfer..

    teknologi kami dapat dikatakan lebih maju dari singapore dan malaysia..
    maka dari itu banyak pasien kami yang berasal dari singapore dan malaysia ..dan selain warga thailand, singapore, malaysia, dan indonesia, pasien kami banyak yang berasal dari vietnam, jepang, china, hongkong, india, maldives, newzeland, LA, german, negara2 di amerika, dan australia lainnya.. jadi anda tidak perlu kuatir..

    informasi lebih lanjut mengenai klinik kami, dapat dilihat di http://www.safefertilitycenter.com
    dan bagi yang tertarik atau ingin bertanya2 soal program ini bisa menghubungi saya di :
    indonesian01@safefertilitycenter.com

    akan lebih mudah jika berkonsultasi / melakukan program ini di negara orang namun tetap menggunakan bahasa ibu kita .. ^^

    terimakasih

  13. Antonia

    Dear Thomas and all other people here in the forum,

    nama saya Antonia. Ayah saya dari Iran, dan Ibu saya dari Jerman. Saya mau membuat penelitian tentang Bayi Tabung di Indonesia.

    I am at the end of my studies of Anthropology, Sociology and Southeast Asian Studies at the Goethe University in Frankfurt am Main (Germany) and am planning to write my Master Thesis the upcoming months.

    I am interested in your stories about becoming parents. I am fully aware that this is a sensitive topic and your information will be of course made anonymous. I am interested in the social, cultural and religious aspects related to Bayi Tabung. And also the psycholgically part.
    For researching a bit for my Master thesis I am going to be in Indonesia from the 27th of February until the 30th of April.
    I am in Jakarta right now and heading to Surabaya next week to meet another IVF doctor. I already met a doctor at FKUI.

    Please feel free to contact me: antoniafuehr@posteo.de or antonia_lucia2005@yahoo.com

    Dengan hormat,

    Antonia

  14. Claria Natasha

    @CECILLIA
    Di klinik yasmin estimasi nya brp ya? Btw selamat yaaah, sehat2 terus buat mom & baby

    @THOMAS
    Selamat jugaaaa, inspiring bgt

  15. christie

    Halo pak Thomas…kl boleh tau utk suntik gonalnya istri bapak naik smp brp dosisnya dr standart pak, kebetulan sy jg mengalami amh rendah smp 0,13. Dan usia sy 36 thn. Sy jg sdh bbrp kali ikut program bayi tabung tp msh gagal krn sel telur tdk berkembang baik. Mohon infonya ya pak Thomas…sblmnya selamat ya pak atas kelahiran baby twinsnya..

  16. Thomas

    Cecilia.. Selamat juga atas kehamilannya.Ga ada tips khusus sih, yang umum2 aja, makan yang sehat, bersih dan bernutrisi, jangan cape dan banyak istirahat. Jangan lupa, banyak2 bicara dengan janin. Dan biasanya kalo sudah bulan2 terakhir, banyak makan ice cream, kebetulan tiap hari senin beli hagen dazs buy 1 get 1 free, jadi yah saya paling senang beli hagen dazs setiap hari senin.

    Antonia.. Great to see you..

    Claria… thanks, di share aja cerita saya buat orang2 yang masih berusaha keras untuk hamil.

  17. Thomas

    Ade.. Ga ada makanan khusus atau vitamin khusus, tapi kami tetap makan oligocare dan ovacare tp ini tidak secara khusus bisa meningkatkan kadar AMH, karena kadar AMH sudah dari sananya tergantung umur. Banyak berdoa, tetap semangat dan berkeyakinan yang bisa banyak membantu. Tetap berjuang dan jangan menyerah, AMH rendah tidak jadi halangan untuk tidak bisa hamil..Semoga sukses yahh…

  18. Thomas

    Yani Gavin… Wow.. perjuangan kamu lebih berat dari saya, semoga yang berikutnya berhasil, tetap semangat dan pantang menyerah. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita tetap berusaha. Semoga suksess yah..

  19. xiao ching

    hallo pak thomas, klau blh mnta info lbh lnjut soal program ivf nya gx.?
    kebetulan sya skrng menetap di taiwan daerah changhwa..
    sya sdah 2 thun menikah tpi blum di berikan ketrunan..
    klo blh info lbh lnjut tlong hbungin sya lwat
    FB : ZHEN XIAO CHING
    LINE : windry1508
    no hp : 0989131351

    tlong bgt bt info nya thanx

  20. eka

    pak mau tanya total keseluruhan biaya brapa ya pak sampai berhasil? kebetulan saya tinggal daerah tangerang juga dan sedang bingung menentukan Rs..benar2 tergugah dgn cara berpikir bpk yang juga mnyadarkan saya..intinya dimana2 metode bayi tabung sama, yang menentukan kuasa Tuhan memang 🙂

  21. Yani Gavin

    Mbak Eka,

    Tangerangnya dimana? Sy jg di Tangerang, rumah sy dkt dgn bandara Cengkareng, jd kalo mau ke Pluit tinggal lewat tol sebentar nyampe deh, lebih convenient and cepet dibanding ke rs Bunda, apalagi skrg Jkt tambah macet. Biaya udah dijelasin di komen atas sekitar 100jutaan, mahal yak, tapi worth it kalo emang dokternya amat sangat teliti. Sy jg jd tergugah dgn cerita Thomas diatas, intinya proses bayi tabung dimana pun tetap sama, kalo memang sdh waktunya maka jadilah atas kehendakNya. Makasih Thomas buat supportnya, aminn semoga berhasil kali ini xx

  22. eka

    @mba yani gavin,
    Saya di ciater bsd mba..dekat psr modern bsd, saya dl prnah 2x hamil luar kandungan (KET) dan smua diambil dgn bedah LO dgn dr.wahyu Rs.Bunda,jd udh kenyang deh plus trauma liat Rs. Bunda hehehe
    Skrg lg kumpul2 dana nih bwt mlangkah bayi tabung,saya thn ini merit thn ke 6. Smoga mba yani sukses ya progrmnya dgn dr.ng, smpat kpikiran jg apa batab dgn dr.ng aja yg katanya sakti itu hehe tp yah itu lagi2 prtimbangan repot bolak balik plus wkt suami / kluarga yg trbatas utk menemani scara aq pun takut klo hrs sendirian dsana 🙂

  23. ika

    Selamat untuk P. Thomas n istri smoga sehat terus smpe lahirnya nanti..amin

    Mba eka

    Salam kenal mba..sy jg pernah ket 2x sdh pernah program BT 1x dn blm berhasil.
    Sy mau program yg ke 2 cm msh bingung jg mau dmn. Smoga kita sama ibu2 lain yg belum berhasil hamil segera diberikan kepercayaan mjd seorang ibu..amin

  24. eka

    Dear Ika,
    Salam kenal jg mba ika =D , kmrn BT dmana mbak? mau tanya kmrn KET kasusnya krn hidrosalping atau apa ya? trus sebelum bayi tabung apakah tuba sudah diangkat smua apa tdk ya? maaf ya mbak pertanyaanku banyak hehehe krn tuba saya ada hidrosalping dan masih bingung apakah harus diambil dl atau tdk, thx mba

  25. Briana

    @ Thomas,
    Selamat ya sudah dapat momongan, kembar pula! 🙂 Terima kasih juga atas sharing ceritanya yang membuat saya semangat lagi.

    @ Yani Gavin,
    Halo Yani, salam kenal ya, semoga IVF mu kali ini berhasil di Penang. Kalau boleh tanya, ini IVF fresh cycle yang ke-13x atau ET/FET yang ke-13x? Saya sudah gagal fresh cycle 4x 🙁

  26. ika

    Dear mb Eka
    Kemaren sy cb di BIC mba, wktu itu sy krg persiapan jg, buru2 pgn cepet punya dede hehee..ternyata blm rezeki.
    Tubaku sdh diangkat semua mba..waktu itu dokter cm bilang ada infeksi dan pada saat hamil KET tuba jg sdh rusak jd mnrt dokter jalan satu2nya hanya dengan BT.
    Kalau mba Eka tuba msh bisa diselametin ya?mdh2n bisa hamil alami ya mba tanpa harus BT.amin ..kita sm2 berjuang ya mba
    Kalau untuk hidrosalping kl ga salah itu ada semacam cairan si tuba kah mba? Mnrt sy mba sebaiknya tanya dokter gmn baiknya. Tetep semangat ya mba

  27. sebastian

    @Thomas : bisa diinfo gak kl ke rs family dari moderland itu lewat mana aja jalan nya? krn rumah ku deket modernland jg..spy bahan pertimbangan jg rs family ini.sy uda 3kali IVF fresh cycle dan 2x thawcycle..jd lg milih2 dokter dan rs yg nyaman..termsk yg terdekat jg sih.spy perjalanan tdk melelahkan..

  28. eka

    @thomas: pak mau nanya, klo di family sebelum BT apakah wajib dilakukan hysteroscopy ya utk mlihat keadaan dalam rahim, itu hasilnya apakah dalam bentuk gambar atau video ya? lalu hasilnya apakah diberikan ke qta atau dipegang di RS?

  29. eka

    @ ika:

    Tuba saya juga sudah ga bisa dipakai mba dua2nya, kmrn wkt KET 1 msh bs diselamatin sama dr.wahyu, eh hamil lg nyangkut lg dsitu akhirnya dpotong, klo tuba yg satu lagi memang buntu dr awal, cuma analisa doktr beda2, ada yg blg hidrosalping ada yg blg cuma buntu aja (gada cairan hidrosalping), jd bingung dan takut utk mulai BT, krn pngalaman org hidrosalping byk yg gagal

  30. icka

    mba Eka

    Mba.. coba konsultasi dulu ke dokter, baca pengalaman ibu2 disini banyak jg yg berhasil koq dengan kasus seperti mba dan sy. Jangan patah semangat mba..hehee
    Sy juga mau program yang ke 2 masih bingung mau dimana. Pertimbangan sy di Rs Abdi Waluyo atau Klinik Daya Medika nyesuain budget soalnya mba, tp sy yakin dimanapun kita mau program semua atas kehendakNya. Yakin aja mba..semangat yaak

  31. Rini

    Pak thomas saya jg lg proses baby tube di rs family. Setuju bgt kalau dibilang team dokter dan suster baik semua. Saya cek di rs ini fokus ke rahim dulu utk proses baby tube. Kalau istri bpk di kuret ,saya di scratching tujuannya agar rahim bisa jd kuat utk nempel embrio. Sy jg di hysrerocopy, di rs lain.sptnya tdk ada ya.
    Doain saya jg ya pak spy sukses. Dokter mau trf 4 embrio ke rahim.ku. Tx u. Gbu

  32. Rini

    Mbak aura krn sy hrs masuk 4 embrio biaya 60 jt diluar cek darah, hsg, hysterocopy, scratching ( total 15 jt). Kalau umur dibwh 35 thn embrio yg dimasukin 2 total 21 jt.

  33. Rini

    Mbak aura total 4 embrio 60 jt. 2 embrio 21 jt plus 15 jt utk periksa diawal. Tetap murah 2 embrio. Doain sy ya lg nunggu mens nih trus baru pembesaran telur. Mbak sdh pernah baby tube? Kalau sy baru 1x tp sy pernah hamil 2x normal tp keguguran usia 4 bln.

  34. aura

    oo totalny 36jt yaa..sy br rencana mau program nih..tp blm tau kpn bisa nya.mdhn program bayi tbgny mb rini berhasil hamil n sehat smpai lahiran 9bln ke dpn..aamiin ya rabb

  35. aura

    iyaa mb..tugas qt sbg manusia hanyalah bs berdoa dan berusaha semaksimal mgkn..utk hasilnya mutlak atas kehendakNya Allah Swt..

  36. eka

    @rini:
    mba biaya kok beda jumlah embrio kok bisa beda biayanya ya? apa biaya Etnya dihitung byknya embrio yg ditransfer? saya prnah iseng nanya2 di family ktnya biaya batab sndiri aja udh 55jt dluar screening awal mba..

  37. Rini

    Ya awal semua pemeriksaan 15 jt. Bayo tab nya 60 jt mbak. Ini 4 embrio. Biaya sekitar 21-60 jt tergantung embrio yg di trf mbak

  38. riana

    Halo smua.. slm knl..
    saya juga sdg mulai program BT di family, baru sampai thp screening awal.
    @eka @rini :
    Maaf klo blh menambahkan, Setau saya biaya BT di family paket mulai 21-60 jtan, tergantung kondisi pasien. Pkt yg 21 jt itu pkt dg natural cycle/mini stimulasi. Ini biasanya untuk pasien dg persediaan telur sedikit. Hanya saja tingkat keberhasilannya lbh rendah dr BT biasa.
    sdgkan pkt yg 60 jt itu dg stimulasi tinggi/ maksimal.
    jd menurut saya biaya yg dikeluarkan itu tergantung paket mana yg kita ambil, bukan dari jmlh embrio yg ditransfer.
    paketnya sendiri ada natural cycle/mini stimulasi, IVM, dan IVF. Maaf klo tdk byk membantu. Trims

  39. riana

    @Pa Thomas, kalau blh tau dosis DHEA nya brp yg disarankan dokter? Saya jg minum tp inisiatif sendiri. Trims sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.